Berantem termasuk hal yang biasa terjadi dalam pacaran, tapi terkadang hal itu terjadi karena masalah yang enggak penting. Energi kita jadi terbuang sia-sia karena memperdebatkan hal yang seharusnya dibiarkan begitu saja. Padahal kalau kita bisa mentolerir hal-hal ini, kita dan si dia enggak akan sering berantem.
Hubungan kita sama mantan memang sudah berakhir, tapi bukan berarti kita memutuskan kontak sama sekali sama dia. Dengan berteman sama mantan di media sosial, artinya kita masih mau menyambung tali silaturahmi dan enggak punya maksud lain. Hal yang sama juga dilakukan sama pacar. Dengan alasan kayak tadi, kita enggak sepantasnya uring-uringan dan marah sama pacar gara-gara hal ini.
Si dia termasuk orang yang tepat waktu, meskipun terkadang dia bikin kita kelamaan nunggu dan itu enggak sering dia lakukan. Menunggu memang hal yang mengesalkan, tapi coba kita pikir lagi kenapa kita melakukan itu. Kita menunggu karena memang mau ketemu orang yang pantas buat ditunggu. Jadi, begitu si dia datang meskipun terlambat dan membuat kita nunggu lama, coba ingat lagi alasan kenapa kita menunggu dia.
Semirip apapun hobi kita sama pacar, perbedaan akan selalu ada. Kayak menerima kesamaan sama pacar, perbedaan juga harus bisa kita terima. Misalnya, pacar enggak suka boyband kesukaan kita dan selalu menghindar kalau kita menawarinya mendengarkan lagu mereka. Kita masih punya teman-teman buat berbagi soal kesukaan kita yang satu ini, kok. Enggak semuanya mestik kita bagi sama pacar, kan. He-he-he.
Coba tanya lagi sama diri sendiri, kenapa kamu enggak suka sama teman-temannya. Mungkin kita enggak suka, karena belum kenal dekat sama mereka. Kita enggak perlu berantem gara-gara pacar masih main bareng sama teman-temannya yang enggak kita suka itu. Coba balikan keadaan dengan mulai mengenali teman-teman si dia.
Kesal sih kalau si dia lama membalas SMS atau chat dari kita, tapi mau bagaimana lagi. Kita mesti mengerti waktu dia enggak sepenuhnya ada buat kita. Si dia juga punya aktivitas dan kegiatan lain yang dilakukan. Makanya, kita perlu bersabar buat menghadapi ini. Toh, marah-marah juga enggak akan menghasilkan apa-apa. Mestinya kita bersyukur kalau si dia membalas, bukannya marah-marah. Hi-hi-hi.
(lana, foto: myglimpsesofglory.com)