Kadang kita bingung waktu merasakan sesuatu sama seorang cowok, baik itu gebetan atau sekadar teman sekelas kita. Waktu cowok ganteng lewat, kadang perasaan kita jadi enggak karuan dan jadi salah tingkah. Terus, waktu teman cowok terkesan perhatian ke kita, kita sendiri malah enggak suka. Hmmm, sebenarnya kita lagi merasakan apa, ya?
Dia cowok yang berprestasi, jago main musik dan juga ganteng! Waktu dia menyapa atau cuma berpapasan sama kita, kadang kita merasa lebih deg-degan dari biasanya. Tenang, perasaan ini normal, kok. Kalau kita cuma terpesona sama bakat atau fisik dia, perasaan ini baru sampai pada tahapan rasa kagum.
Setiap kita mau mengerjakan suatu hal, kita pasti ingat sama dia. Soalnya selama ini dia memang sering membantu kita dalam hal itu. Selain bantuan dari dia, kita memang jarang berkomunikasi soal topik lain. Itu tandanya kita membutuhkan dia, bukan sebagai siapa-siapa, girls. Kita cuma butuh dia sebagai partner projek-projek kita.
Berteman sama dia rasanya menyenangkan. Dia orangnya asyik dan selalu ngasih kita jokes yang bikin ngakak. Dia juga orangnya baik dan kita nyaman ada di dekat dia. Nah, bisa jadi kita memang suka sama dia. Segala sifat baik yang dia kasih ke kita selalu membuat kita senang. Tapi, sejauh ini kita belum mengetahui kejelekan-kejelekan apa saja yang dia punya.
Di satu sisi, kita betul-betul menyukai dia. Kita enggak bisa melepaskan perhatian dari dia dan selalu mengharapkan kehadiran dia. Di sisi lain, kita tau segala kejelekan dia. Bahkan kadang ada hal yang enggak kita sukai dari dia, tapi kita berusaha buat menerimanya. Perasaan kayak gini bakalan berkembang jadi rasa sayang dan membuat kita jadi bergantung sama dia. Lama-kelamaan kita dan dia jadi saling memaklumi kekurangan dan kelebihan masing-masing.