how to heal a broken heart

By , Selasa, 18 Oktober 2011 | 16:00 WIB
how to heal a broken heart (cewekbanget)

Beribu tips putus cinta kadang enggak bisa melupakan betapa sakitnya hati kita. Hmm, susah memang. Tapii enggak berarti hati kita enggak terobati juga kan?

Ketika hubungan kita dan pacar berakhir, menangis adalah cara ampuh bikin semua emosi kita terlampiaskan. Menurut Charles Spielberger, Ph.D, seorang ahli psikologi dari Amerika, air mata yang keluar saat kita menangis mengandung zat mangan dan hormon prolaktin. Kedua hormon ini cenderung meningkat ketika kita depresi. Makanya kita pasti bakal jauh lebih tenang dengan menangis. Ya asal jangan terus-terusan nangis ya. Cukup satu hari setelah putus aja deh.

Oke, setelah puas nangis, saatnya mulai menata hati. Caranya? Coba bongkar-bongkar lagi semua surat cinta, tiket nonton, foto-foto, kado.  Eits, bukan berarti kita jadi ingat-ingat lagi semua kenangan tentang dia ya. Buang-buang waktu deh. Mending, gabungkan semua kenangan itu dalam satu kotak besaaarrr. Lalu, sisihkan di tempat yang kita enggak pernah bisa lihat alias buang! Kalau merasa sayang dengan kadonya, mungkin bisa kita berikan ke orang lain. Atau, santai aja lah tetap memakainya.

Kalau ada yang bilang teman adalah obat paling ampuh. Benar banget tuh! Selama pacaran, kita pasti sering absen ngumpul bareng teman-teman. Mumpung kita enggak punya pacar, telepon teman dan ajak mereka kumpul. Mereka pasti dengan senang hati menerima ajakan kita. Seharian tertawa dan seseruan bersama teman pasti bisa melupakan rasa sakit hati kita.

Kadang pacaran membuat hobi kita jadi tertunda. Mau olahraga, tapi tiba-tiba pacar ngajak nonton. Mau belanja, pacar lagi-lagi minta temani untuk melihat dia main band. Nah, ini saatnya untuk melakukan hobi kita lagi. Daripada terus berdiam diri di kamar dan twit galau setiap saat, mending yuk lanjutkan cerpen kita yang tertunda, atau nonton DVD korea yang menumpuk minta ditonton. Asyiknya lagi, sekarang enggak ada tuh yang melarang-larang! Yeaaayy!

Ngg, sebenarnya salah satu keuntungan kita putus (Yaa, kalau bisa dibilang untung. He he he.) kita jadi punya banyak waktu untuk ngumpul bareng keluarga, misalnya sekedar menemani mama belanja atau nonton film terbaru bareng kakak. Kita jadi enggak punya waktu deh untuk mengingat-ingat dia lagi.