Buat Alanda, anak muda yang tidak memilih itu adalah seperti orang yang tidak memiliki sense of ownership terhadap masa depan.
Penting tentunya! Apalagi pemilih pemula seperti teman-teman pembaca kaWanku memiliki proporsi yang cukup besar jika dibandingkan dengan total penduduk yang memiliki hak untuk memilih.
Dengan ikutan memilih, anak muda bisa memiliki kesempatan untuk menentukan masa depan mereka dan bangsa ini.
Dampaknya bermacam-macam, tapi yang paling aku khawatirkan adalah bahwa suara yang tidak digunakan akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Selain itu, jika tidak memilih, anak muda jadi tidak memiliki sense of ownership terhadap masa depan mereka, dan bisa jadi tidak ingin berkontribusi lebih jauh.
Sejauh ini lebih banyak dengan berpartisipasi di inisiatif-inisiatif lain, sih. Organisasi yang saya bina, Sinergi Muda, bekerjasama dengan inisiatif AyoVote untuk membuat anak muda menjadi lebih 'melek politik' melalui kegiatan-kegiatan kami, seperti Ngobrolin Ide, misalnya.
Cari tahu tentang partai-partai dan politisi-politisi yang bisa dipilih di tahun 2014. Cari tahu rekam jejaknya dan buat pilihan terbaik sesuai dengan idealisme dan nilai-nilai yang kalian miliki. Karena kalau kita tidak tahu dan tidak kenal caleg yang hendak kita pilih, paling tidak dari dapil kita sendiri, tentunya kita tidak akan bisa menentukan pilihan dengan obyektif.
(audrey, foto: dok. pribadi)