Lorde: Jenius dan Kritis Sejak Kecil

By Astri Soeparyono, Sabtu, 8 Februari 2014 | 16:00 WIB
Lorde: Jenius dan Kritis Sejak Kecil (Astri Soeparyono)

Satu hal yang juga enggak bisa kita hindari ketika menatap Lorde adalah perawakannya yang terlihat lebih dewasa dari usianya. 

"Aku terbiasa bermain bersama cowok dan orang-orang yang lebih tua dariku," ujar Ella tenang. "Tapi kalau di depan kamera memang aku kelihatan anggun. Kalau di luar itu aku juga suka bikin ekspresi-ekspresi lucu," tambahnya. 

Ella memang tidak seperti cewek biasa, bahkan sejak ia kecil. Orangtuanya shock ketika tengah malam menemukan Ella sedang asyik membaca-baca buku saat masih berusia 18 bulan. 

Tapi justru guru SD Ella yang curiga ia sebenarnya anak berbakat. Ella pun dibawa ke psikolog untuk mengikuti serangkaian tes dan interview. "Hasil karya seninya merefleksikan cara pandang yang dewasa terhadap dunia. Pikirannya sangat sibuk dan kreatif. Ia punya standar tinggi terhadap dirinya dan enggak toleran terhadap kesalahan. Ella punya kemampuan tinggi dalam hal membaca, menulis, verbal, penalaran, mendengarkan dan memproses informasi." 

Selama beberapa minggu Ella masuk sekolah untuk anak berbakat sesuai anjuran psikolog. Namun sang ibu akhirnya kembali menyekolahkannya di sekolah biasa karena ingin Ella bergaul dengan orang normal. 

"Ella akan menjadi penulis yang jauh lebih baik dari aku," kata ibunya bangga. "Beberapa tahun lalu aku sedang menulis tesis untuk lulus dari program master. Aku minta Ella mengoreksi bila ada kesalahan ejaan. Ada 40.000 kata di tesisku. Ella menyelesaikan tugasnya dengan baik. Saat itu dia berusia 14 tahun." 

Kecintaannya pada membaca tergambarkan di kekayaan kata-kata dan kalimat yang ia tulis di lirik-lirik lagunya. Royals menyindir obsesi orang terhadap hal-hal material yang banyak ditemui di dunia entertainment, seperti narkoba, pesta, perhiasan.

Cewek yang suka membaca karya Kurt Vonnegut ini juga mengaku ia termasuk feminis sehingga hal-hal yang menyangkut musik kerap membuatnya frustasi.

"Menurutku pop itu menakutkan. Banyak sekali taktik mengagetkan untuk mengalahkan orang lain sehingga mungkin memuncak dengan dua orang yang berhubungan seks di panggung Grammy Awards. Aku berusaha menutup diriku dari hal tersebut dan fokus pada musik," ungkapnya tegas.