Raisa: Pernah Trauma Menyetir Mobil

By Astri Soeparyono, Rabu, 9 Oktober 2013 | 16:00 WIB
Raisa: Pernah Trauma Menyetir Mobil (Astri Soeparyono)

Buat Raisa, dapetin Surat Ijin Mengemudi enggak boleh nembak. Selalu hati-hati kalau lagi nyetir, dan jangan sekali-kali texting while driving! Soalnya Raisa pernah trauma nih, menyetir mobil!

(Baca juga: Kenapa Kita Enggak Boleh Menyetir Sebelum 17 Tahun?)

Raisa bisa dibilang punya pengalaman menyetir mobil yang cukup lama. Sejak umur 17 tahun, Raisa sudah punya SIM dan mulai boleh menyetir, tapi perjalanan paling jauhnya cuma ke sekolah atau Pondok Indah Mall dari rumahnya di Cinere. Raisa baru berani bawa mobil yang jauh itu semenjak kuliah.

"Soalnya kan jarak rumah aku sama kampus aku lumayan jauh, tuh. Dari Cinere aku harus ke daerah Senayan, kan. Jadi biar gampang aja sampainya," ceritanya.

Ada satu kejadian yang selalu diinget sama Raisa selama dia menyetir ini. Ternyata Raisa pernah mengalami kecelakaan dengan pengendara motor. Bukan kecelakaan besar, tapi cukup bikin cewek ini trauma. Ketika jalanan lagi macet, tiba-tiba ada motor yang menyalip ke depan mobil Raisa dan terjadilah tabrakan tersebut.

"Aku sama temenku sama-sama panik. Karena kami, kan, bingung harus ngapain. Apalagi bapak-bapaknya kayak kesakitan gitu, Tapi aku tau, sih, itu bohong, abisnya enggak lama kemudian dia minta ganti Rp500.000."

Walaupun panik, tapi Raisa tetap membantu bapak tersebut pindah ke pinggir jalan beserta motornya. "Kata temanku, aku kayak Hercules! Ha-ha-ha." Semenjak itu Raisa makin hati-hati kalau menyetir, karena kalau di jalan raya bukan nyawa kita aja yang harus dijaga, tapi nyawa orang lain juga.

(Baca juga: Cara Mengatasi Rasa Gugup Saat Pertama Kali Menyetir)

Hal-hal sederhana seperti mencuci mobil dan servis rutin biasa Raisa lakukan sendiri. Tapi, kalau urusan perawatan mesin, Raisa menyerahkan ke pakarnya alias montir di bengkel. Hi-hi-hi. Tapiii, kadang Raisa masih suka harus diingetin sama ibunya untuk ke bengkel.