Lea Michele: Antara Vegan & Vegetarian

By Astri Soeparyono, Senin, 7 Oktober 2013 | 16:00 WIB
Lea Michele: Antara Vegan & Vegetarian (Astri Soeparyono)

Hidup sehat dan cinta binatang selalu jadi tujuan utama Lea. Makanya dia memilih jadi vegan. Namun dalam perjalanannya, Lea berubah jadi vegetarian.

 

Ingin tetap berenergi dan hidup sehat. Itu yang jadi tujuan utama Lea saat memutuskan jadi vegan setelah pindah ke California dan bermain di Glee. Pemeran Rachel Berry ini memutuskan untuk enggak mengkonsumsi segala jenis daging, termasuk produksi dari hewan seperti madu, susu dan keju. Sebagai vegan juga, Lea enggak menggunakan baju yang terbuat dari kulit atau bulu hewan.

"Aku jadi vegan karena beberapa alasan. Aku juga anggota aktif PETA. Aku enggak pernah pakai baju dari bulu hewan. Jadi vegan membuat aku lebih berenergi," ucap Lea kala itu.

Saat Lea memutuskan jadi vegan, keluarganya besarnya cukup kaget. Maklum, deh, Lea, kan, punya darah Italia sehingga menu dengan pasta dan daging selalu terhidang di meja makan. Saat menjadi vegan, Lea selalu kangen makan lasagna. Ibunya kemudian mengajarkan Lea bikin vegan lagasna.

"Aku menggantikan daging sapi dan keju dengan kedelai dan tofu. Aku tetap makan banyak, lho. Setiap pagi aku bikin tofu scramble dengan keju dari kedelai. Untuk makan siang dan malam aku makan salad dan pasta," jelasnya.

Saat menjadi vegan, Lea jadi belajar banyak soal makanan sehat. Secara perlahan dia juga mulai mengurangi minum kopi. "Aku belajar detox (lewat makanan) dan itu susah. Aku hanya minum kopi pagi hari dan kalau butuh tambahan energi aku minum teh yerba mate (sejenis teh hijau dari Spanyol). Kalau pengin ngemil aku ngemil buah-buahan, wortel dan hummus (sejenis olesan dari kacang, wijen, lemon, minyak zaitun dan bawang putih, red.). Aku enggak terlalu suka kacang-kacangan jadi aku mendapatkan protein dari tofu dan black beans."

 

Lea merasa jadi vegan kurang praktis dengan kesibukannya yang berjibun. Aturan vegan juga lama-lama dirasanya terlalu ketat baginya. "Aku bolak balik (jadi vegan dan enggak jadi vegan.) Aku mencoba berbagai cara. Aku rasa kita harus mendengarkan badan kita dan apa yang badan kita butuhkan untuk dimakan. Akhirnya aku jadi vegan hanya sekitar dua tahun," ucap Lea.

Menurut Lea, setiap orang bisa memilih apa pun gaya hidup yang paling cocok buat mereka. "Jadi vegan atau vegetarian itu satu komitmen besar. Kita harus tahu apa yang terbaik buat diri kita, menjalani apa yang diyakini dan mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Aku rasa semua orang harus memilih apa yang terbaik buat mereka. Apa yang baik buat aku, belum tentu baik buat orang lain," ucap Lea yang pada akhirnya memutuskan jadi vegetarian .