Setelah dua tahun bolak balik Indonesia-Malaysia, akhirnya Afgan bisa bernapas lega ketika berhasil meraih gelar Bachelor of Economy dari Monash University Malaysia. Afgan mengaku senang banget karena lulus tepat waktu.
Menjalani weekdays di Malaysia untuk kuliah dan weekend di Indonesia untuk menyanyi memang enggak gampang. Tapi, Afgan berhasil menaklukkan tantangan itu. "Aku berkomitmen kepada diri sendiri ketika di Malaysia hanya mikirin kuliah aja. Aku sama sekali enggak mikirin pekerjaan, musik, atau bisnis clothing line milikku," akunya. Dengan begitu, Afgan mengaku bisa menjalani kedua hal ini dengan seimbang.
Keberhasilan ini enggak lepas dari dukungan orangtua dan tim manajemen yang solid banget. "Mereka membuat semua kegiatanku seperti manggung, proses pembuatan album, bahkan suting film ter-manage dengan baik sehingga enggak ada tugas atau ujian yang gagal," tambahnya.
Buat Afgan, pendidikan itu penting banget. Ada dua hal dasar yang menurut Afgan harus dimiliki setiap orang, yaitu keluarga dan ilmu. "Kalau hanya mengandalkan bakat, enggak peduli sebagus apapun bakat itu, tanpa ilmu dan wawasan menurutku itu pointless. Kita enggak akan bisa maju," ujarnya lagi.
Dua tahun kuliah di Malaysia ternyata berhasil dilalui Afgan tanpa dikenali. Lucunya, nih, Afganisme Malaysia baru sadar Afgan tinggal di dekat mereka begitu cowok 24 tahun ini sudah mau lulus. "Mereka kaget dan enggak nyangka selama dua tahun ini aku tinggal dan kuliah di sana, he-he-he," akunya. Keadaan ini menguntungkannya sehingga dia bisa menjalani semua kegiatan perkuliahan dengan lancar.
Afgan memang berkomitmen penuh untuk fokus pada kuliah. Dia mengaku menolak banyak tawaran majalah atau stasiun televisi Malaysia yang ingin meliput kegiatan perkuliahannya. "Beruntung mereka mengerti dengan alasanku yang enggak mau diekspos ketika sedang kuliah," tambahnya.
Tapi enggak selamanya Afgan bisa kuliah tanpa dikenali. Teman-teman sekelasnya yang kebanyakan orang asing justru mengenali dia sebagai penyanyi ternama dari Indonesia. Hasilnya, Afgan sering diminta foto bareng. "Tapi itu enggak jadi gangguan karena ketika sudah belajar, mereka membiarkanku fokus belajar," terangnya. Ketika makin banyak yang mengenalinya, akhirnya Afgan harus siap dimintai foto di sepanjang jalan menuju kampus. Untungnya waktu itu dia udah hampir lulus, jadi enggak perlu khawatir ada kuliah yang terganggu, deh.