Dimas Anggara: Jahil & Hiperaktif Waktu SMA Part 2

By Astri Soeparyono, Jumat, 30 Agustus 2013 | 16:00 WIB
Dimas Anggara: Jahil & Hiperaktif Waktu SMA Part 2 (Astri Soeparyono)

Setelah membaca wawancara sebelumnya, masih penasaran dong sama pengalaman masa SMA Dimas Anggara? Yuk, simak!

 

"Paling suka matematika, kimia, dan fisika. Soalnya aku enggak bisa menghafal. Lebih suka hitungan. Dulu sempat ditawarin ikutan olimpiade fisika, tapi aku enggak mau.  Yang paling enggak aku suka itu sejarah dan sosiologi karena enggak bisa menghapal."

"Aku pernah ngerasain semua hukuman sih. He-he-he. Paling parah pernah disuruh sumpah di depan matahari pas SMP. Gara-gara melesetin (becandain, red.) nama guru. Jadi harus sumpah di depan matahari kalau aku enggak akan melakukan perbuatan aneh atau enggak sopan lagi sama guru, sambil dikasih air zam-zam supaya enggak melakukan hal yang aneh-aneh lagi. Ha-ha-ha."

"Pernah celana robek dari ujung depan sampai ujung belakang. Awalnya (karena) main bola pas istirahat pagi. Kan, lari-lari tuh, terus robek sedikit. Karena didemin dan dulu anaknya agak hiperaktif, jadi robeknya tambah besar. Yaudah seharian pake celana robek di sekolah. Untung enggak ada yang ngomelin, cuma diketawain doang. He-he."

"Semua pengalaman bareng teman - teman. Soalnya keberasamaannya itu seru. Dulu suka ke Puncak atau ke (Pantai) Carita, dan Anyer ramai-ramai. Seru, bebas melakukan apa pun, namanya juga anak-anak."

"Emm, karena pengaruh teman-teman itu. He-he-he."

 

"Yang lainnya nangis, sedangkan aku enggak. Soalnya menurut aku, itu bukan akhir dari pertemanan. Nanti juga masih bisa ketemu. Terus waktu wisuda, aku ditampar bolak-balik sama guru. Pipi kiri ditampar sama guru fisika, pipi kanan ditampar sama guru kimia. Bercanda, sih, cuma kayak ditepuk gitu. Sebenarnya cuma pengin ngasih tahu dan ngingetin biar nanti pas masuk kuliah enggak bandel lagi. Positif, sih."

 

"Anak yang baik hati, jujur dan rajin. Ha-ha-ha. Pas SMP sebenarnya terkenal sebagai biang kerok. Soalnya belum terlalu ngerti mana baik, mana yang enggak. Jadi apa yang ada di otak aku, semuanya kulakuin. Semakin aku dilarang, semakin aku pengin lakuin karena aku pengin tahu akibatnya apa. Tapi, pas SMA udah berubah. Alhamdulillah, aku pas SMA udah jadi anak baik-baik."

Mau tahu lebih banyak rahasia Dimas Anggara? Langsung klik aja di sini, girls! 

(aisha, foto: yudha)