Tyler Posey: Pengakuan Seorang Manusia Serigala

By Astri Soeparyono, Selasa, 27 Agustus 2013 | 16:00 WIB
Tyler Posey: Pengakuan Seorang Manusia Serigala (Astri Soeparyono)

Berperan sebagai Scott McCall yang berubah jadi werewolf selama tiga season jadi pengalaman seru buat Tyler. Dia sampai jago SMS dengan kuku werewolf-nya.

Pasti kita udah akrab banget sama werewolf ganteng yang satu ini. Tyler Posey memang sukses membuat para fans jatuh cinta pada perannya sebagai Scott McCall di serial Teen Wolf. Memasuki season tiga yang tayang setiap hari Jumat pukul 20.20 di BeTV, Tyler semakin jago bertransformasi menjadi werewolf. Lewat wawancara eksklusif lewat email, Tyler cerita gimana serunya jadi werewolf.

 

Sebelum syuting, cowok yang suka musik ini mempersiapkan diri dengan latihan serius di gym. Dia banyak berlatih lari. "Banyak adegan berlarinya. Aku enggak bisa lari lama, jadi harus latihan. Banyak juga adegan pakai green screen di treadmill. Aku harus mengulangnya berkali-kali dan aku lari, lari, dan lari. Aku lari secepat mungkin biar cepat selesai. Aku enggak mau istirahat, pokoknya harus cepat selesai. Aku melakukan latihan yang gila banget saat jeda syuting. Pokoknya banyak latihan kardio (olahraga yang...), deh."

"Untuk berubah jadi werewolf, kita harus banyak melengkungkan punggung dan bikin suara-suara geraman. Kepala sedikit turun ke bawah dan sedikit demi sedikit berubah jadi lebih mengerikan, lebih ketus, dan mungkin juga sedikit seksi. Tangan harus dalam posisi siap menyerang. Sebenarnya Scott enggak terlalu banyak menggeram. Dia lebih sering mendesis dan berteriak. Aku senang kalau berteriak, kencang banget. It's pretty loud."

"Yang banyak membantu aku untuk masuk dalam karakter, ya make-up-nya. Aku menyebutnya flesh of zorro mask. Menjijikkan, sih. Mereka menempelkan topeng di wajahku, menambahkan alis tebal, cambang, segitiga berbulu-bulu di bagian dahi, taring, dan contact lens. Oh ya, aku juga dipasangin cakar dan setelah itu wajahku disemprot airbrush. Aku harus hati-hati biar enggak merusak make-up itu."

Tyler mengaku seringkali merasa kecapean saat melalui proses make up yang panjang setelah syuting selama sekitar 12-13 jam sebelumnya. "Di trailer (tempat istirahat tiap aktor), aku harus benar-benar duduk tegak. Atau kalau aku berbaring, saat aku sedang memakai kuping, aku harus berbaring dengan lurus enggak boleh bergerak. Berat, sih, tapi semua aktor profesional pasti melakukannya. Rasanya yang paling berat sebagai werewolf adalah make up-nya. Being a wolf is fun, acting a wolf is fun."

Akrab dengan make-up tebal, penuh bulu dan berkuku panjang enggak menghalangi Scott untuk berkomunikasi, lho. "Walau terlihat mengerikan sebenarnya kuku itu enggak menyulitkan. Aku malah paling cepat SMS kalau lagi pakai kuku. Sebenarnya enggak boleh, sih, memakai kuku, harus pake jari, tapi selama tiga tahun ini aku sudah terbiasa dan makin jago." Wuih!

Nikmatnya jadi werewolf itu enggak perlu bercukur karena seluruh tubuhnya dan wajahnya sudah dipenuhi bulu. Salah satu keuntungan yang Tyler harap ia miliki di dunia nyata. "Mereka punya kemampuan menumbuhkan bulu-bulu di wajah dan dalam waktu singkat udah enggak ada (kalau berubah jadi manusia lagi). Aku berharap aku bisa seperti itu. Aku enggak suka bercukur. I hate it more than anything. It hurts my face. Hal lainnya yang aku suka, werewolf juga cepat banget dan dia bisa lari terus tanpa kehabisan nafas. Aku pengin juga punya kemampuan seperti itu."

 

Syuting yang enggak berhenti setiap hari sering membuat Tyler kecapekan. Kalau ada waktu dia menyempatkan untuk tidur. "Teman terbaikku, Dylan. Aku dan dia udah melalui banyak hal bersama-sama dan sering juga kena masalah bareng. Hi-hi-hi. Kita, kan, tinggal bareng, suatu kali saat istirahat makan siang kita menyelinap keluar buat makan siang di rumah. Udah gitu kita ketiduran dan tim produksi sampai harus menelepon buat ngebangunin kita."

(muti, foto: facebook.com)