Saoirse Ronan: The Joy of Growing Up

By Astri Soeparyono, Minggu, 26 Mei 2013 | 16:00 WIB
Saoirse Ronan: The Joy of Growing Up (Astri Soeparyono)

Susahnya mendapat kepercayaan orangtua berlaku juga untuk aktris sebesar Saoirse Ronan. Itulah kenapa dia berusaha mati-matian menjaganya.

 

Film The Host jadi 'taman bermain' berikutnya buat Saoirse Ronan di dunia akting. Cewek yang pernah dapat nominasi Oscar untuk film Atonement di usia 14 tahun ini kali ini harus memainkan sosok manusia yang diinvasi oleh bangsa alien bernama The Souls. Alhasil, Saoirse harus memainkan dua karakter secara bersamaan, yaitu sang manusia bernama Melanie, dan Wanda, si alien.

 

Jadi karakter yang kesannya berasal dari dunia lain sepertinya sudah jadi kelebihan Saoirse. Dan ini dia tunjukkan lagi-lagi di film The Host. Tapi cewek ini mengaku kalau untuk bisa memerankan sebuah karakter dengan baik, tidak selalu terpaku pada teknik dan skill. "Lebih kepada kekuatan pikiran, sikap diam dan apa yang terpancar dari mata kita," ungkap cewek yang pernah memerankan seorang vampir ini.

Untuk bisa memainkan dua karakter secara bersamaan ini, Saoirse merekam suaranya sebagai Melanie dan memainkannya lewat headset saat berakting sebagai Wanda, dan sebaliknya. Saoirse juga sempat menang taruhan sebesar 50 dolar karena berani melakukan aksi melompat dari atas balkon tanpa pemeran pengganti. Begitu  harus syuting adegan mesra bareng Max Irons, Saoirse mengaku sempat risih karena ayahnya, Paul, ada di lokasi syuting. Untungnya, Saoirse berhasil membuat ayahnya melihat ke arah lain saat take adegan ciuman dengan Max, hi-hi-hi!

Meskipun saat syuting The Host masih sempat ditunggui oleh sang ayah, tapi sekarang Saoirse sudah lumayan sering ditinggal sendiri. Seperti syuting film The Grand Budapest Hotel yang sekarang sedang dilakukannya di Jerman. Awalnya dia merasa aneh dengan kebiasaan barunya itu, tapi Saoirse sekarang sudah mulai biasa bekerja sendirian.

"Sejak mulai syuting di usia 10 tahun, ibuku sudah menanamkan ajaran penting kalau aku harus makan makanan yang bergizi, termasuk sarapan. Mereka juga percaya kalau aku tidak boleh party kalau esok harinya ada syuting." Kelihatan, kan, betapa Saoirse berusaha keras menjaga kepercayaan ortunya?

Bagaimana dengan tawaran skenario yang menbanjiri Saoirse sekarang ini? Tentu saja ayahnya masih ikut menyeleksi. Paul semakin ketat menyeleksi skenario film remaja dewasa yang ditawarkan kepada anak ceweknya itu. "Ada yang adegannya begitu buruknya sampai aku tidak hanya akan melarang Saoirce melakukannya,  bahkan aku tidak akan membiarkan Saoirce membaca skenarionya," begitu kata Paul, hi-hi-hi!

Saat harus syuting jauh dari rumahnya di Carlow, Irlandia, Saoirse tetap berusaha berhubungan dengan keluarga dan teman-temannya. Meskipun sekarang teknologi komunikasi sudah semakin canggih, tapi ibunya masih lebih suka telepon.

"Ibuku tidak suka Skype soalnya harus repot menyiapkan tampilan rambutnya kalau mau bicara. Jadi dia lebih suka telepon. Tapi dia sering banget mengirim foto anjing collie-ku yan bernama Sasha. Sehari, aku bisa menerima lima foto Sasha yang lagi makan roti panggang, Sasha lagi berjemur, Sasha lagi jalan-jalan dan semacamnya."

Dibanding saat masih kecil dulu ketika dia sulit punya teman, Saoirse sekarang merasa lebih gampang berteman dengan teman-temannya yang kebanyakan sudah kuliah. Kalau ada break syuting, Saoirse akan langsung ngajak mereka hangout naik mobilnya untuk selanjutnya main basket, berenang atau surfing. Saoirse punya empat sahabat, salah satunya cowok bernama Christopher yang sudah dianggapnya sebagai adik. "Kami tumbuh besar bersama. Sekarang umurnya baru 16 tahun, tapi badannya besar sekali. Kami masih saling memukul seperti dulu. He is great," ujar cewek yang pernah bilang pengin jadi seperti Beyonce ini.

(uswatun/marti, foto: fanpop.com)