Suraj Sharma: Kisah 10 Bulan di Taiwan

By Astri Soeparyono, Kamis, 28 Maret 2013 | 16:00 WIB
Suraj Sharma: Kisah 10 Bulan di Taiwan (Astri Soeparyono)

Karakter Pi Patel di film Life Of Pi enggak hanya melambungkan nama Suraj di dunia hiburan. Tapi, juga membuatnya bertemu berbagai pengalaman pertama dalam hidupnya.

Jangankan berakting, melihat kamera dan peralatan film aja baru pertama kali dialami Suraj saat berperan menjadi Pi. "Dulu aku pernah, sih, akting di panggung sandiwara sekolah, tapi saat itu aku cuma berperan sebagai pohon. Makanya sampai sekarang aja aku enggak tahu caranya berakting. Aku bisa berhasil memerankan Pi berkat arahan dari Ang Lee (sutradara Life Of Pi). Lee luar biasa hebat."

Selama pembuatan Life Of Pi, Suraj harus menetap di Taiwan selama 10 bulan. Ini juga jadi pengalaman pertamanya pergi ke luar negeri dan meninggalkan India. "I had never been out of India. Bahkan aku belum pernah melihat laut. Menyenangkan sekali bisa melihat keindahan belahan dunia lainnya dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara."

Demi mendalami karakter Pi yang terisolasi dari dunia saat terdampar di lautan, Ang Lee meminta Suraj untuk enggak bersosialisasi dengan siapa pun selama dua bulan. Para kru film juga wajib menjaga jarak dari Suraj. "Aku sampai merasa enggak lama lagi aku bisa jadi gila. Sedikit banget orang yang bisa aku ajak mengobrol. Aku juga jauh dari orang-orang yang aku kenal," curhat Suraj.

 

Saat pertama kali ke Taiwan untuk syuting, badan Suraj kurus dan enggak berotot. Dan, ia pun harus melalui latihan fisik selama 2-3 jam setiap hari. "Punggungku enggak lurus dan tubuhku enggak memiliki otot. Lalu, fisikku dilatih oleh para trainer. Aku juga diminta untuk menaikkan berat badan sebanyak 13 kg di awal pembuatan film, dan di akhir cerita aku harus menurunkan 14 kg. My body has changed unbelievably!" beber mahasiswa Delhi University jurusan Filosofi ini.

Biar berat badannya bisa turun 14 kg, Suraj rela mengubah pola makannya. Untuk pertama kalinya, selama tiga bulan ia hanya makan ikan tuna dan salad. Aku enggak boleh makan apa pun yang mengandung karbohidrat. Ini sangat menyiksaku, tapi juga sekaligus membantuku saat berakting kelaparan. Ha-ha-ha."

Meskipun kelihatan begitu nyata, karakter Richard Parker, si harimau, hanya buatan komputer. Biar bisa membayangkan akting bareng harimau, Suraj setiap hari menonton video harimau dan mengamati kegiatan sehari-hari para harimau di lokasi syuting. "Ada empat harimau dengan karakter dan ukuran badan yang berbeda. Kadang aku menghabiskan waktu sampai enam jam dalam sehari buat memerhatikan kegiatan mereka. That was my first time with tigers."

 

Selain dilatih agar bisa berdiri dengan tegak, Suraj juga diajari cara berenang. Cowok yang pengin mendalami dunia film ini dilatih berenang sambil membawa beban beberapa kilogram setiap hari. Kadang Suraj sampai tenggelam ke dasar kolam. ""Sekarang aku sangat menyukai berenang. Aku merasa seperti ikan, enggak ada yang bisa menenggelamkan aku!"

(lana/isma, foto: zimbio.com)