Christina Perry: Flying around the World

By Astri Soeparyono, Kamis, 16 Februari 2012 | 16:00 WIB
Christina Perry: Flying around the World (Astri Soeparyono)

Menjadi pelayan di siang hari, membuat musik di malam hari adalah kehidupan Christina sebelum Jar of Hearts melejit. Kini, dia harus terbiasa dengan perjalanan internasional, wajahnya terpampang di majalah, dan dikenal banyak orang.

"Aku sering merasa oops, here we go! karena aku harus mengunjungi tiga negara dalam tiga hari atau terbang ke berbagai belahan dunia. Aku masih menyesuaikan diri. Tapi ada banyak hal yang terjadi dalam keseharianku sekarang dan aku masih belum terbiasa," aku cewek berumur 25 tahun ini.

Christina menulis lagu untuk pertama kalinya ketika jatuh cinta di umur 15 tahun. Lalu lagu keduanya ketika dia patah hati tidak lama setelah itu. Sejak dulu dia memang selalu menuangkan perasaannya pada musik. Dia juga belajar musik secara otodidak. Pelajaran gitarnya adalah menonton video Shannon Hoon personel Blind Melon di televisi.

Tidak berbeda dengan Jar of Hearts, ia menulisnya ketika hidupnya terasa berat. Ketika itu dia berumur 21 tahun, single mother, tinggal di LA, dan bekerja sebagai pelayan. Tapi dia tidak pernah menyerah, sampai akhirnya lagu ini jugalah yang membuat Christina terkenal.

"Selama ini yang aku tahu adalah aku seorang pelayan dan harus menutupi semua tato-ku. Jadi sekarang aku selalu bersyukur setiap bangun pagi. Aku bisa melakukan apa yang ingin aku lakukan dan itu adalah musik, impianku. Itu adalah hal utama dalam hidupku. I'm extremely grateful every day," tuturnya.

Hal lain yang membuat Christina bersyukur adalah bisa membuat salah satu lagu soundtrack Twilight, film kesukaannya. "Aku bahkan tidak harus menonton film barunya ketika diminta menulis lagu untuk Breaking Dawn, karena aku fans berat dan menonton semua film-nya," kata dia.

Cewek pecinta tato ini mengaku kalau A Thousand Years bercerita tentang cinta antara Edward dan Bella. Tentang perasaan ketika seseorang menemukan soul mate mereka. "Ketika duduk di depan piano, perasaan inilah yang muncul. It was just the purest form of the love story that got me," ungkapnya.

astri

Nama: Christina Judith Perri