5 Hal Paling Menyeramkan dari Film Horor 'The Boy'

By Natasha Erika, Minggu, 24 Januari 2016 | 17:00 WIB
5 Hal Paling Menyeramkan dari Film Horor 'The Boy' (Natasha Erika)

Akhir Januari 2016 ditutup dengan kehadiran film horor terbaru berjudul The Boy. Film horor yang dibintangi aktris The Walking Dead, Lauren Cohan, ini bercerita tentang Greta yang bekerja sementara sebagai pengasuh anak lelaki keluarga Heelshire di sebuah rumah besar terpencil di Inggris. Bukan anak kecil yang ia temui, malah boneka anak lelaki bernama Brahms yang dianggap pasangan Heelshire sebagai pengganti anaknya yang telah meninggal. Greta diberikan daftar peraturan aneh yang harus dilakukan sementara Mr. dan Mrs. Heelshire berlibur. Peraturan aneh itu enggak ia ikuti dan sejak saat itu ia mulai mengalami berbagai kejadian aneh. Ini dia 5 hal paling menyeramkan dari film horor The Boy.

5 Hal Paling Menyeramkan dari Film Horor 'The Boy'

Walau rumah ini besar dan tampak keluarga Heelshire adalah keluarga kaya raya, tapi kita enggak akan melihat satu pun televisi, laptop apalagi internet. Sang tokoh utama dibuat terasing dari dunia luar. Yang Greta bisa lakukan adalah telepon dengan telepon model klasik. Selain itu, rumah keluarga Heelshire juga sangat terpencil dari keramaian. Untuk menuju rumah yang sebesar istana itu, ia harus melewati jalan yang membelah hutan.

5 Hal Paling Menyeramkan dari Film Horor 'The Boy'

Enggak hanya rumah besar yang membuat seram, tapi juga hiasan dan pajangan di rumah keluarga Heelshire. Dalam film, kita akan melihat isi rumah keluarga Heelshire yang menyimpan dan memajang beberapa pajangan klasik. Walau hanya pajangan kepala rusa, atau lukisan besar, atau patung wanita di depan rumah, setiap adegan pengambilan gambar akan dibuat menegangkan. Yang membuat kita berpikir jangan-jangan enggak hanya boneka itu yang 'bernyawa'?

5 Hal Paling Menyeramkan dari Film Horor 'The Boy'

Ketika menonton trailer, kita diberitahu tentang beberapa aturan yang harus diikuti Greta karena Brahms bukanlah anak kecil biasa. Kita mungkin, kalau berada di posisi Greta, merasa aturan-aturan tersebut aneh tapi enggak apa-apa harus tetap diikuti. Kalau kita perhatikan lebih detail tiap aturan, kita akan merasa aturan tersebut telah dibuat untuk suatu tujuan tertentu. Apakah itu untuk pemujaan makhluk tertentu? Ataukah sebenarnya Brahms tinggal di dalam boneka sehingga meminta aturan tersebut?