Sekarang kalau texting alias kirim pesan via smartphone pakai aplikasi apa, girls? Kalau kamu sering memakai WhatsApp, pernah penasaran enggak sih, kenapa aplikasi yang kita pakai sehari-hari ini bisa gratis dan tanpa iklan? Dia dapat untungnya dari mana, yah? Simak 5 fakta di balik aplikasi WhatsApp yang gratis seumur hidup ini. Supaya kita enggak penasaran lagi.
(foto: web.whatsapp.com)
(Baca juga: 25 Password Terburuk dan Mudah Dibobol di Tahun 2016)
Aplikasi yang muncul di tahun 2009 ini awalnya memungut bayaran kepada penggunanya. Tapi, setelah satu tahun pemakaian baru pengguna diminta membayar senilai 1 dollar US atau sekitar Rp13 ribu.
Perusahaan WhatsApp yang udah diakuisisi Facebook pada 2014 ini mengumumkan kalau pengguna enggak akan dipungut bayaran. Alias gratis seumur hidup. Kebijakan ini berlaku sejak 20 Januari 2016. Salah satu alasannya adalah banyaknya pengguna WhatsApp yang enggak punya kartu debit atau kredit untuk membayar biaya langganan.
(Baca juga: Surat Seorang Ibu yang Anaknya di-bully di Sekolah, Viral di Facebook)
Lalu dari mana WhatsApp mendapatkan keuntungan? Sebagai ganti pemasukan yang hilang, Jan Koum dari WhatsApp menyatakan perusahaannya akan menawarkan layanan berbayar untuk pengguna korporat. Layanan ini nantinya bisa dipakai oleh pebisnis untuk berkomunikasi dengan pelanggan masing-masing tanpa perlu membayar biaya tambahan lain.
Supaya 990 juta pelanggan WhatsApp enggak beralih ke aplikasi lain, seperti dirilis di tekno.kompas.com Jan Koum memastikan kalau WhatsApp tetap enggak akan memasukkan iklan. Bahkan ketika nanti sudah menarik biaya dari pebisnis, bentuknya tetap bukan iklan.