Ada yang mengatakan perubahan musim dan ketinggian suatu tempat akan berpengaruh terhadap berbagai masalah pada kulit. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa hidup di tengah-tengah mikrogravitasi akan mengakibatkan penuaan dini, penipisan kulit, perubahan elastisitas kulit, dan terhambatnya regenerasi sel kulit.
Enggak salah kalau kita bertanya sama astronot cewek yang harus selalu menjaga kelembaban dan kesehatan kulit wajah mereka. Nah, Badan Antariksa Nasional Amerika atau NASA memberikan beberapa rahasia perawatan kulit yang biasa dilakukan oleh para astronot yang harus bekerja dan hidup di ruang hampa dan gravitasi minim.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa para astronot memiliki kulit yang amat kering ketika mereka beraktivitas di ruang angkasa. Faktanya, sel-sel kulit dapat berubah kondisinya ketika berada di udara yang sangat tipis. Karena itu, penting bagi mereka untuk mengaplikasikan pelembab setidaknya dua kali dalam sehari. Hal ini pun dapat kita lakukan terutama untuk yang punya jenis kulit kering meski kita enggak beraktivitas di luar angkasa.
Selain kulit yang kering, NASA melaporkan bahwa kulit juga dapat menjadi korban dengan meningkatnya sensitivitas terhadap lingkungan. Dilatarbelakangi kondisi penuaan kulit akibat lingkungan ekstrem, seorang pakar kulit dr Filippo Ongaro bekerja sama dengan dua astronot dari Lembaga Antariksa Eropa menciptakan sebuah produk yang menghasilkan peningkatan 50 persen aktivitas sel dan dikhususkan untuk kulit yang stres.
Selain sifatnya ringan, serum pun memiliki kekuatan untuk memperkaya nutrisi kulit dan ampuh digunakan di ruang angkasa. Seorang ahli bedah plastik kosmetik dr Yannis Alexandrides bekerja sama dengan ilmuwan antariksa untuk menciptakan sebuah serum yang diberikan kepada para astronot untuk melindungi kulit mereka. Disarankan bagi kita untuk menggunakan serum yang mengandung glutathione yang membantu kulit memperbaiki dirinya.
Sarung bantal yang bahannya mengandung campuran tembaga dinyatakan bermanfaat bagi kulit, di antaranya membantu mengatasi jerawat, mencegah beragam masalah kulit, membantu produksi kolagen, dan sebagainya. Sarung bantal ini telah lulus uji yang dilakukan NASA dan dinyatakan aman untuk merawat kulit.
(sumber: sakina rakhma/female.kompas.com, foto: womeninspace.tumblr.com)