Ini dia tips menghadapi dan menghentikan serangan panik atau panic attack berlebihan yang terjadi pada diri kita. Kalau kita bisa mengetahui cara menghadapi serangan panik dengan baik dan berusaha mengontrol keadaan, serangan panik ini bisa berangsur-angsur membaik. Saat terjadi serangan yang sama, tubuh kita enggak akan terlalu kaget seperti sebelumnya, dan kita bisa menangani keadaan lebih baik. Cari tahu yuk tips menghadapi dan menghentikan serangan panik atau panic attack berlebihan.
Dengan mencari tahu ciri atau tanda serangan panik yang kita hadapi, kita bisa mengetahui cara menanganinya dengan baik. Selalu waspada dengan ciri terkecil sekalipun, supaya enggak berkembang ke tanda lainnya. Jangan merasakan apa yang tubuh kita rasakan saat itu, supaya enggak terpicu rasa panik yang semakin berlebihan dan memperburuk keadaan.
Baca juga: Mengenali Dan Waspada Sindrom Serangan Panik Atau Panic Attack Yang Melewati Batas Normal
Hitung angka satu sampai tiga sambil menarik nafas dan buang nafas sambil menghitungnya kembali. Pernasafan bisa membantu beberapa gejala serangan panik teratasi dengan baik. Misalnya, irama detak jantung jadi semakin terkontrol, serangan sesak nafas bisa kembali normal, otot yang menegang juga menjadi lemas dengan instan.
Perhatikan semua hal dan benda di sekitar kita. Setelah nafas kita mulai normal, coba berusaha mengenali benda termudah di sekitar kita supaya otak kita kembali berpikir secara rasional dan bebas dari rasa stress. Kita bisa mencari benda yang ukurannya besar, suara termudah yang bisa kita dengar atau mencari cahaya yang ada di ruangan.
Baca juga: Hal Yang Bikin Serangan Panik Atau Panic Attack Terjadi
Coba selalu yakin dan move on dari serangan panik yang kita rasakan. Serangan panik terjadi mirip seperti gelombang. Ada kala menurun ada kala meningkat. Jangan melawan rasa panik, ikuti alur panik kita saat terjadi serangan atau merasa lebih baik dengan cara mengatur nafas kita dengan pelan-pelan. Ucapkan kalimat positif dalam hati, misalnya, "Aku bisa melewatinya dengan baik."
Walau sudah terjadi dan fasenya kita lewati dengan baik, jangan langsung menganggap hal ini dengan enteng. Coba beritahu ke orangtua atau guru BP, supaya kita bisa mengatasinya dengan baik. Kalau perlu, kunjungi psikolog atau psikiater biar kita mendapat penanganan medis lebih baik lagi.
(stefanie, foto: wordpress.com)