Kita pasti pernah mengeluh karena terkena banjir atau genangan air tinggi saat hujan deras datang. Dari pada cuma mengeluh terus, lebih baik kita berusaha mencegah banjir denga bikin lubang biopori, lubang kecil pencegah banjir, yuk!
Banjir bisa dibilang merupakan masalah lingkungan yang pasti pernah kita alami. Mulai dari genangan air cukup tinggi yang muncul setiap kali hujan deras melanda sampai banjir skala besar yang enggak bisa surut cuma dalam beberapa hari.
(Baca juga: Emma Watson, Gunakan Ethical Fashion Sebagai Kampanye Lingkungan)
Mengatasi banjir ini memang enggak gampang, tapi sebenarnya ada banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan dimulai dari lingkungan sekitar kita dulu. Misalnya enggak membuang sampah sembarangan, khususnya ke saluran air atau sungai dan cara lainnya adalah dengan membuat lubang biopori.
Mencegah banjir dengan membuat lubang biopori ini bisa banget kita lakukan di rumah bareng keluarga atau pun di sekolah bareng teman-teman dan para guru. Dengan begitu lingkungan sekitar kita pun akan lebih sehat dan nyaman karena tercegah dari banjir dan penyakit-penyakit yang bisa timbul dari adanya genangan air seperti demam berdarah dan kaki gajah.
(Baca juga: 10 Tips Belanja Ramah Lingkungan)
Metode biopori ini ditemukan oleh Dr. Kamir R Brata, peneliti di Institut Pertanian Bogor (IPB). Lubang biopori adalah lubang yang dibuat sebagai wadah resapan air agar air hujan enggak mennggenang dengan cara meningkatkan daya resap pada tanah.
Peningkatan daya resap air ini dilakukan dengan membuat lubang pada tanah, lalu diisi oleh sampah organik yang selanjutnya akan berubah jadi kompos melalui proses dekomposisi.
(Baca juga: Negara Paling Tinggi Tingkat Polusinya di Dunia)
Kompos ini kemudian jadi sumber kehidupan bagi beberapa fauna tanah dan perakaran tanaman. Keberedaan fauna ini yang kemudian menciptakan semacam pori-pori (terowongan kecil) yang disebut sebagai bipori. Sehingga daya resapnya bertambah.
Menurut Wahyu Purwakusuma dari tim biopori IPB, banyaknya lubang biopori yang harus dibuat itu tergantung dari luas bidang kedap air yang ada di rumah, sekolah atau tempat lainnya yang pengin kita buat biopori.
(Baca juga: Kota Paling Hijau di Dunia)
Yang dimaksud dengan bidang kedap air adalah bidang yang enggak bisa jadi daerah resapan seperti garasi, teras, rumah, halaman yang dibeton dan lainnya.
"Perhitungannya adalah kita itu bayar hutang pada lingkungan atas lahan resapan yang kita gunakan. Jadi hitungannya adalah untuk setiap 100 m2 lahan kedap harus ada 28 lubang biopori yang dibuat," tutur Wahyu.
(Baca juga: Eco Friendly Couple)
(aisha, foto: sinarharapan.co)
Special tanks to: Wahyu Wahyu Purwakusuma dari tim biopori Intitut Pertanian Bogor (IPB).