Ketika merasa diri kita sedang mengalami depresi, kita enggak perlu khawatir. Banyak kok cara untuk mengatasi depresi yang kita alami.
Remaja adalah mahluk yang paling rentan untuk mengalami depresi karena jiwa yang masih labil dan gampang terpengaruh oleh tekanan dari luar. Dan bukan berarti ketika kita bebas dari depresi, kita enggak akan mengalaminya lagi.
Rasa depresi itu bisa 'kambuh' kapan saja ketika kita mulai merasa tertekan. Maka itu Dina Dwiartanti, M.Psi., Psi., psikolog dari Seven Consulting mau kasih kita solusi untuk mengatasi depresi.
Ada dua jenis terapi yang biasanya diberlakukan ke penderita depresi, yaitu terapi interpersonal dan terapi perilaku kognitif. Pada terapi interpersonal, kita diajarkan mengenai seluk beluk depresi, bahwa depresi merupakan suatu penyakit yang dialami banyak orang dan mayoritas orang yang mengalami depresi akan membaik bila mendapatkan pengobatan.
Selanjutnya kita diarahkan untuk mengenali masalah yang dialami dan menetapkan tujuan yang realistis untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah itu, ada juga terapi perilaku kognitif, yang akan membantu kita untuk mengubah pola pikir terhadap berbagai masalah, sehingga dapat mencari cara yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Enggak cuma ikut terapi secara professional aja, kita bisa kok melakukan terapi sendiri secara kecil-kecilan. Ketika kita sudah merasa tertekan dan merasa depresi, kita bisa segera menceritakan permasalahan kita ke orang-orang terdekat, seperti orang tua, kakak atau adik kita, sahabat, bahkan pacar kita.
Cerita dengan orang yang membuat kita nyaman dan bisa memberikan saran buat masalah kita. Jangan sampai tekanan itu membuat kita semakin depresi karena kita malu untuk cerita, ya.
We have to admit that we are sick and we need help. Maka itu mengonsumsi obat antidepresan bisa menjadi solusi. Tapi, kita enggak boleh sembarang minum obat ini tanpa pengawasan dokter.
Banyak hal fatal yang bisa terjadi kalau kita mengonsumsi tanpa bimbingan dokter, antara lain ketergantungan obat sampai keinginan untuk bunuh diri. Itulah kenapa pengobatan medis biasanya dibarengi dengan psikoterapi, supaya pengobatannya pun dapat dikontrol. Dan biasanya pengobatan medis dilakukan dalam jangka waktu yang lama agar depresi enggak kembali lagi.