Tips Menghadapi Orangtua Yang Bercerai

By Marti, Rabu, 7 Mei 2014 | 16:00 WIB
Tips Menghadapi Orangtua Yang Bercerai (Marti)

Banyak orang merasa sedih saat kehilangan sesuatu, termasuk kehilangan orangtua karena bercerai. Saat kita menyadari kalau keputusan bercerai pada orangtua kita sudah bulat, hati kita hancur dan kecewa. Kenapa mereka melakukan ini terhadap kita. Saatnya kita buat move on, dan jangan terpengaruh hal ini buat masa depan kita. Yuk pahami cara bijak bagaimana menghadapi orangtua kita yang bercerai.

Saat perceraian terjadi, umumnya remaja menyalahkan diri sendiri. Kita merasa ikut berperan pada penyebab perpisahan orangtua kita. Sama sekali bukan girls. Apapun yang terjadi dan segala pemicu mereka bukan disebabkan oleh kesalahan kita. Setiap orangtua sama seperti saat kita berpacaran, pasti ada yang enggak cocok. Dan ada kemungkinannya putus, dalam bahasa mereka bercerai.

Mungkin kita masih emosi, kecewa dan sulit menerima kenyataan. Walau merasa begitu, enggak ada salahnya kita curhat dengan mereka. Kalau mereka enggak bisa duduk bareng, kita bisa curhat sendiri-sendiri. Ceritakan apa yang kita rasakan, tanya apapun yang membuat kita penasaran dan buat komitmen dengan mereka agar perpisahan ini enggak merubah apapun.

Perjalanan terberat kita nanti selain orangtua, juga tekanan sosial yang bisa bikin kita enggak pede beraktivitas. Orang-orang termasuk teman di sekolah akan mulai gosip soal kita, apalagi kalau kita melakukan kesalahan paling kecil dan sifatnya remeh, pasti mereka langsung membesar-besarkan dengan embel-embel label kita sebagai anak broken home. Tunjukan, perceraian ini enggak membawa dampak negatif pada diri kita. Kalau sebelumnya malas belajar, saatnya berubah lebih baik. Dengan menunjukan prestasi, sifat menyenangkan dan positif orang lain akan kagum dengan ketegaran dan sikap kita yang dewasa.

Saat bercerai kemungkinan kita akan tinggal jauh dengan salah satu orangtua kita. Saat seperti ini bukan berarti kita harus melupakan mereka, dan tetap berusaha keep in touch. Walau kita marah terhadap mereka, kita juga harus bersikap baik dan support keputusan ini. Buat komitmen dan jadwal rutin dengan kedua belah pihak kapan kita wajib hangout atau bertemu satu sama lain. Dengan melakukan ini, hati kita akan merasa lebih baik dan kasih sayang kedua orangtua tetap kita rasakan.

Saat sidang perceraian, satu hal yang membuat kita merasa frustasi adalah hak asuh. Kalau mereka minta memilih sendiri, kita merasa sangat berat dan sulit. Kita pengin tetap bersama mereka, tapi hal itu enggak mungkin terjadi. Dan saat hasil hak asuh enggak sesuai harapan kita jangan keburu kecewa. Seburuk apapun dan sejauh apapun nanti, orangtua enggak akan melupakan anaknya. Kita bisa tetap menjalin hubungan dan sering bertemu dengan mereka. Kalau kita bingung memilih, coba tanyakan apakah mungkin kalau kita tinggal dengan mereka berdua. Misalnya, sebulan dengan mama kemudan sebulan berikut dengan papa.

Hal yang paling kita khawatirkan saat bercerai adalah masalah keuangan. Apakah kita akan mendapatkan fasilitas yang sama saat orangtua bercerai, keuangan sekolah, pendidikan non formal, hobi dan lainnya. Ketakutan kita seperti ini memang wajar, tapi bagaimanapun sebagai anak kita dilindungi secara hukum untuk mendapat fasilitas hidup termasuk edukasi. Jangan terlalu memikirkan hal ini, karena meski berpisah kedua orangtua kita tetap berusaha memberikan yang terbaik.

Tahu enggak keunggulan anak yang orangtuanya bercerai lebih mandiri, terbuka dan cepat mencari solusi dibanding anak keluarga normal. Saat orangtua kita bercerai keadaan berubah dan memacu kita supaya hidup lebih baik. Jadi, saat dewasa nanti kita enggak mudah merasa kecewa dan tahu cara menghadapi sesuatu dengan positif dan mandiri. Banyak seleb terkenal yang justru menjadi lebih kuat menghadapi cobaan dan sukses saat orangtua mereka berpisah. Jadi, jangan menjadikan hal ini kahir dari segalanya.

(stefanie, foto: huffingtonpost.com)