Girls, kecantikan enggak selalu dinilai dari penampilan. Karena merasa kepingin punya faktor standarisasi 'cantik' di mata orang lain, kita memaksakan diri dan tubuh kita. Cantik enggak selalu identik dengan tubuh sempurna seperti Barbie. Ingat! Tokoh boneka ini hanya hidup dalam fantasi, bukan dunia nyata. Semua cewek lahir dengan sempurna, tapi kita sendiri yang selalu merasa kurang puas dengan kesempurnaan itu. Saking kepengin sempurna punya tubuh kurus, banyak remaja cewek seusia kita terjebak dalam eating disorder.
Eating disorder adalah kondisi seseorang yang punya perilaku abnormal terhadap makanan. Bisa binge eating, anorexia dan bulimia. Ketiga kasus ini adalah kasus yang paling sering ditemui pada remaja khususnya cewek.
Anoreksia, atau yang dikenal anoreksia nervosa, ciri khasnya adalah kita merasa takut makan karena khawatir berat badan kita naik. Kalau pernah nonton serial SKINS, pasti tahu karakter Cassie yang enggak makan sama sekali. Nah, penderita anoreksia bertahan hidup tanpa makan, bahkan minum. Mereka merasa sangat bersalah saat makan. Biasanya, tipe anoreksia punya banyak cara menyembunyikan habbit-nya dari orang lain.
Masalah makan selanjutnya dan paling populer adalah bulimia atau bulimia nervosa. Penderita bulimia biasanya makan seperti biasa atau berlebihan, tapi setelah itu dia berusaha mengeluarkannya kembali dengan cara muntah.
Binge eating disorder merupakan salah satu perilaku kita terlalu banyak makan. Kita enggak ngerti alasannya, tapi tiba-tiba kita menghabiskan apapun di hadapan kita. Kita terbiasa ngemil, jajan, dan makan tanpa merasa bersalah.
Beberapa waktu lalu, Lady Gaga nampilin aksi seniman Millie Brown dengan mencoba muntah di atas panggung. Aksinya dikecam keras oleh masyarakat dan beberapa selebriti. Salah satunya Demi Lovato. Demi merasa, penampilan Lady Gaga, justru mempopulerkan bulimia ke remaja. Seakan membawa pesan kalau hal ini wajar dan terlihat glamor.
Demi yang pernah berjuang melawan eating disorder kesal. Dan menulis dalam akun twitternya, "Sedih rasanya...kayaknya kita sudah punya orang yang ngebuat eat disorder menjadi glamor. Di bawah semua itu, ini enggak ada nilai seninya sama sekali. Aku enggak membencinya. Tapi saat seseorang membawa itu keluar dan mengatakannya dan aku akan menentangnya. Melakukan sesuatu yang menurut kita seni bukan berarti free card untuk melakukan apapun tanpa konsekuensinya," kesal Demi.
Natasha, salah satu penderita anorexia berbagi pengalaman kepada kelompok eatingdisorders. Dalam tulisannya ia menulis penderitaannya selama menderita anoreksia. "Setelah bertahun-tahun aku menyepelekan kesehatanku, tubuhku pelan-pelan bertambah buruk. Level potasiumku (elektrolit yang membantu fungsi jantung bekerja baik) sangat rendah dan dibawah batas normal. Aku terancam kematian akibat serangan jantung. Ginjalku bermasalah karena tubuhku terlalu banyak cairan, aku merasa kesakitan tiap makan, aku mengalami kejang dan sering pingsan. Aku punya rambut tebal yang sangat indah, dan sekarang rambutku tipis dan rontok. Wajah dan tubuhku berbulu, bulu ini tumbuh sendirinya karena tubuhku butuh perlindungan untuk membuatku tetap hangat. Ini adalah momen paling rendah selama hidupku dan aku selalu menangis," jelasnya.
Ketiga masalah ini berpengaruh buruk bagi kesehatan, bahkan bisa mengancam kematian bagi penderitanya. Kita enggak bisa tinggal diam kalau merasa ada sahabat atau kerabat dekat yang terkena gangguan ini. Dan kalau kita yang mempunyai masalah ini, yakinkan dalam hati dan minta pertolongan.
Saat ini banyak kok klinik dan rumah sakit yang punya kelompok atau terapi penyakit eating disorder. Dan sebelum terlambat, kenapa kita enggak berusaha melawannya.
(stefanie, foto: fanforum.com)