Duh, Frenemy di Media Sosial?

By Marti, Minggu, 20 April 2014 | 16:00 WIB
Duh, Frenemy di Media Sosial? (Marti)

Di era perkembangan dunia internet seperti sekarang, pasti kita enggak bisa lepas sama yang namanya media sosial. Update status atau update lokasi pasti jadi aktivitas kita kalau lagi iseng buka social media kesayangan. Tapi... Merasa enggak sih kalau media ini punya dampak buruk buat kita? Salah satunya adalah kita bisa menjumpai frenemy di media sosial. Hmm... Seperti apa, ya?

Menurut penelitian yang berjudul Friend or Frenemy? Predicting Signed Ties in Social Networks, kita bisa melihat media sosial menunjukkan kita dua hal, positif yaitu kepercayaan dan persahabatan sesungguhnya dan negatif yaitu ketidakpercayaan atau kemungkinan musuh yang berkedok menjadi teman.

Di sinilah, teman tapi musuh bisa muncul. Kalau posting-an kita dianggap pengguna lain sebagai sesuatu yang fenomenal dan salah, posting-an tersebut bisa difoto dan disebarluaskan ke media sosial juga. Eits... Walau kita udah memilah teman buat jadi teman di Facebook atau Path, enggak menutup kemungkinan ada frenemy di situ.

Salah satu hal yang enggak bisa kita hindari adalah apa yang sudah kita tulis, posting, atau unggah ke media sosial enggak akan bisa 'dihilangkan' jejaknya. Walaupun dalam hitungan detik kita nyadar kalau sesuatu yang kita post itu salah dan langsung menghapusnya, dalam hitungan detik pula sudah ada pengguna lain yang melihat posting-an itu.

Walau awalnya mungkin ada yang membuat untuk lucu-lucuan, screen capture tentang posting-an orang lain itu punya kekuatan, lho. Pertama, kemudahan mengabadikan momen seseorang. Kita tinggal klik shortcut tertentu di smartphone dan posting-an tersebut pun bisa diabadikan. Bahkan, disebarluaskan lagi.

Teman yang awalnya iseng-iseng doang menyebarkan posting-an kita ke media sosial atau mungkin teman yang emang punya maksud jahat sama kita seperti frenemy memanfaatkan media sosial untuk menyerang kita. Hasil screen capture dari posting-an kita tadi bisa saja disebarkan lagi ke media sosial dan jadi viral apalagi kalau kita nulis atau unggah sesuatu yang fenomenal seperti menyinggung SARA.

Enggak menutup kemungkinan, tindakan ini bisa menjadi cyberbullying. Apalagi dengan posting-an kita yang jadi viral di media sosial dan dengan topik yang fenomenal pula. Enggak menyangkan, kan, kalau media yang sering kita jamah ini ternyata bisa jadi senjata untuk menyerang kita? So, mulai hati-hati dalam bermain media sosial, yuk!

(nana, foto: vancouversun.com)