Tips Hadapi Teman Mulut Besar

By Marti, Rabu, 16 April 2014 | 16:00 WIB
Tips Hadapi Teman Mulut Besar (Marti)

Sahabat kadang punya sikap dan karakter berbeda dengan kita. Ada yang menyenangkan ada juga yang menyebalkan. Merasa enggak punya sahabat mulut besar dan hobi bohong soal dirinya. Sahabat kayak gini biasanya suka melebihkan keadaan sebenarnya. Misalnya ngaku punya mobil mewah merk ini, sering ke luar negeri, berteman dengan seleb ini, atau ngaku dekat dengan si A. Padahal dari semua cerita dia adalah bohong belaka. Gimana cara hadapi teman mulut besar ini, ya?

Rasanya bete seharian dengar cerita dia yang terlalu dibumbui. Gini girls, cewek tipe ini melakukan kebohongan supaya terlihat hebat di mata orang lain. Kalau dia mulai cerita, coba dengarkan saja. Tapi pasang mimik standar atau sekedar "oh," di tiap ceritanya. Dia akan malu sendiri pada akhirnya dan buru-buru meralat atau mengalihkan pembicaraan.

Lain kali kalau dia mengakui sesuatu yang berhubungan dengan orang lain, coba konfirmasi. Siapa tahu dia benar, tapi siapa tahu dia bohong. Biar kita enggak penasaran dan terjebak omongan dia, lebih baik cari tahu sendiri bukan?

Misal kita sudah yakin kalau dia bohong karena kita tahu kondisi sebenarnya. Saat dia mengumbar cerita lagi, coba tegur atau koreksi pernyataan dia. Misal dia bilang kalau dia sering hangout dengan si A, padahal enggak. Koreksi pelan-pelan dan tegas, tanya apakah benar dia pergi dengannya? Jelaskan alasan kenapa kita enggak percaya. Misal kita melihatnya sendiri si A pergi dengan si B, bukan dia. Kalau dia mengelak, diamkan saja tanpa komentar. Dia akan merasa malu dan takut sendiri dengan ucapan sebelumnya.

Lebih berhati-hati kalau berteman dengan sahabat yang bermulut besar ya. Soalnya tipe ini biasanya mudah jadi provokator atau cerita ke orang lain soal apapun. Yang harus dikhawatirkan, kalau dia menggunakan nama kita buat ceritanya agar orang lain tertarik dengan ceritanya. Alasan dia melakukan hal ini karena dia senang diperhatikan.

Sebenarnya enggak ada maksud apa-apa, dan dia menyadari rasa takut kalau sewaktu-waktu ucapan salahnya diketahui kita. Oleh karena itu, kalau terjadi masalah bicarakan baik-baik dengan orang yang mendengar pembicaraan itu. Ajak orang itu berbicara dengan sahabat kita dan minta penjelasannya.

Kalau menurut kita sikap dia keterlaluan coba deh ajak sahabat lain rembukan untuk bikin acara menginap. Di acara nanti, buka sesi curhat dan ceritakan perasaan kita dan sahabat lain atas sikap dia. Tanyakan baik-baik kenapa dia bisa seperti itu dan tegur dia kalau sikap ini enggak baik. Dengan sikap saling terbuka, kita semua bisa melepaskan rasa yang mengganjal di hati kita masing-masing. Supaya ke depan pertemanan kita jauh lebih baik dan dia berubah.

Sikap bohong dan mulut besar enggak bisa dihilangkan dengan cepat. Kalau dia berusaha berubah, hormati usahanya. Tapi, kalau hanya bertahan sehari dua hari lalu dia kembali ke perilaku lamanya duh hindari saja girls. Cari sahabat lain atau rembukan dengan sahabat lain apakah dia worth it menjadi sahabat kita.

(stefanie, foto: huffingtonpost.com)