Katanya sih, berlari 1 km dengan berjalan 1 km menghasilkan pembakaran kalori dalam jumlah yang sama. Kalau pun mitos ini benar, lari tetap menjadi cara yang lebih cepat untuk membakar kalori.
Program latihan yang dirancang sangat intens, meskipun dalam waktu yang lebih singkat, memang bisa membakar lebih banyak kalori per menit setiap sesi. Tetapi karena durasinya begitu pendek, total kalori yang dibakar tidak sebesar ketika kita berlari.
Ketika jogging, kita tidak membutuhkan banyak peralatan kecuali sepatu lari yang berkualitas baik. Kita bisa melakukannya sendiri, dan di mana saja. Tidak perlu terikat dengan jam latihan, teman-teman yang membatalkan janji untuk lari bersama, atau jogging track di stadion olahraga.
Oleh karena itu, lari menjadi olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan karena murah, mudah dilakukan, bahkan ketika kita sedang berada di luar kota sekalipun.
Ketika kita ingin berolahraga untuk menurunkan berat badan, kita harus menjadikannya prioritas. Kalau tidak, jadwal latihan akan selalu dikalahkan oleh jadwal ngopi-ngopi, nonton, shopping, atau bahkan belajar sampai malam. Kemudian, kita harus menikmatinya. Kalau tidak, kita tidak bisa melakukannya secara rutin.
Berbagai studi bahkan membuktikan bahwa banyak pelari ketagihan untuk berlari. Karena, latihan dalam tingkat sedang hingga intens bisa mendorong pelepasan senyawa dalam otak yang cara kerjanya mirip morfin, yaitu endocannabinoids. Hormon ini menimbulkan sensasi bahagia.
Misalnya, ketika kita berhasil mencapai finish dalam lomba lari 5K. Kesuksesan ini bisa mendorong kita untuk mengikuti lomba lari berikutnya, dalam jarak yang lebih panjang.