7 Tips Jogging Untuk Pemula

By , Sabtu, 29 Maret 2014 | 16:00 WIB
7 Tips Jogging Untuk Pemula (cewekbanget)

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat banyak hal yang bisa Anda lakukan. Dua di antaranya adalah mengkonsumsi pola diet seimbang dan berolahraga. Jogging merupakan salah satu olahraga yang murah meriah, karena bisa dibilang, yang kita butuhkan hanyalah semangat saja. Sebelum memulainya, perhatikanlah tujuh tips berlari untuk para pelari pemula berikut ini.

Mengenakan sepatu yang tepat adalah kunci kenyamanan dan pencegahan cidera. Saat ini sudah banyak produsen yang menjual sepatu khusus untuk olahraga ini. Harganya relatif, dari yang murah hingga jutaan. Perhatikan juga kondisi sepatu. Jika sepatu sudah rusak, sebaiknya jangan digunakan lagi. Setidaknya, sepatu lari harus diganti setelah digunakan sekitar 300-400 mil.

Pemanasan perlahan-lahan dapat meningkatkan denyut jantung. Itu merupakan sinyal yang baik bahwa tubuh kita sudah bisa mulai bekerja. Pemanasan juga membantu mengurangi stres pada jantung ketika mulai berolahraga. Sebelum berlari cepat dan konstan, kita bisa memulai dengan jalan cepat. Seusai itu, kita bisa menurunkan detak jantung dan tekanan darah secara bertahap (pendinginan, Red) dengan mengurangi kecepatan sambil berjalan lambat selama 5 menit.

Bentuk atau posisi tubuh bagian atas yang tidak benar saat berlari dapat menyebabkan nyeri pada lengan, bahu, leher, dan punggung. Cobalah untuk menjaga tangan pada tingkat pinggang. Lengan kita harus berada pada sudut 90 derajat, dengan siku di sisi tubuh. Jaga postur tubuh lurus dan tegak. Kepala berdiri, punggung lurus, dan bahu sedikit diangkat.

Sebagai pemula, jangan paksakan untuk berlari terlalu kencang. Salah satu hal yang penting dari olahraga ini adalah pernapasan. Ketika berlari dan kita masih mampu berbicara dengan baik, itu pertanda pernapasan kita juga baik. Overtraining yang berlebihan bisa menyebabkan cidera.

Kebanyakan pelari pemula menggunakan teknik berlari-berjalan-berlari saat melakukan olahraga ini. Maksudnya, ketika daya tahan berkurang di tengah latihan, ia mengkombinasikannya dengan berjalan untuk mengumpulkan tenaga dan setelah itu melanjutkan dengan berlari lagi.

Pelari pemula kadang terlalu antusias untuk meningkatkan jarak tempuh mereka terlalu cepat. Hal ini sebenarnya sangat mungkin menyebabkan cedera. Jangan menambah jarak tempuh mingguan kita dengan lebih dari 10 persen setiap minggu. Bangunlah kecepatan kita perlahan-lahan dan gunakan akal sehat saat menambahkannya dengan mengikuti jadwal latihan yang baik. Jika kita ingin melakukan lebih, kita bisa melengkapi atau mengkombinasikan jogging dengan latihan cross-training seperti berenang atau bersepeda.

Beberapa pelari pemula bernapas hanya melalui hidung mereka. Padahal seharusnya, kita perlu bernapas melalui hidung dan mulut untuk memastikan mendapatkan cukup oksigen ke otot-otot saat berlari. Ambil napas dalam-dalam dari perut untuk membantu mencegah nyeri di bagian sisi tubuh yang merupakan masalah umum pada pelari pemula.

(ester/tabloidnova.com, foto: fit.webmd.com