Kita cenderung lebih mudah melihat kesalahan orang lain ketimbang diri sendiri. Sebelum menilai orang lain sebagai hater, ada baiknya kalau kita menilai diri sendiri dulu. Kenali tanda-tanda ini, yuk. Jika lima di antaranya cocok dengan diri kita, wah tanpa sengaja kita sudah jadi hater, nih, girls.
Alasannya, sih, karena penasaran, makanya merasa sah-sah saja membongkar sosial media teman atau bertanya ke teman-teman lain tentang dia. Seorang hater memang paling suka mencari kelemahan orang lain untuk nyembunyiin rasa insecure yang dia miliki.
Maksudnya, seorang hater suka banget buang-buang waktu dengan membenci seseorang. Sebenarnya, kegagalan yang kita alami adalah efek dari kita yang suka buang-buang waktu ini.
Ingat lagi, deh, setiap kali menyampaikan kritik, apa kita menyebutkan kritik positif dan membangun atau malah merendahkah? Kalau jarang mengucapkan hal positif tentang orang lain, bisa saja kita sudah jadi hater, girls. Seorang hater enggak akan pernah mau memberi kritik membangun karena akan membuat orang lain lebih maju.
Sekali-kalinya waktu ulangan Fisika dapat nilai sembilan, kita enggak senang karena ada teman lain yang dapat sepuluh. This is what haters gonna do. Hater pengin berada di posisi orang yang dibencinya, makanya enggak pernah puas dengan pencapaiannya.