Buat menghabiskan akhir pekan, kita dan sahabat janjian buat ketemuan di taman pukul sepuluh pagi. Kita sudah merencanakan matang-matang buat datang tepat waktu dan nyiapin semuanya sejak semalam sebelumnya. Tiba-tiba kita bangun kesiangan dan beberapa hal yang mesti dikerjakan pagi-pagi jadi berantakan. Akhirnya kita terlambat berangkat dan kirim SMS ke teman kalau kita enggak bisa datang on time. Kita memang enggak suka buat datang terlambat, tapi selalu saja ada alasan tertentu yang bikin kita telat. Kenapa bisa begitu, ya?
Orang yang suka telat harus mengingat berapa lama mereka biasa siap-siap sebelum melakukan aktivitas atau keluar rumah. Coba hitung berapa lama waktu yang kita habiskan,mulai dari mandi, makan, menyiapkan barang-barang sampai kita benar-benar keluar gerbang rumah.
Daripada kita stres memikirkan kebiasaan telat ini, coba tuliskan hal-hal positif dibalik perilaku on time, girls. Tulis hal-hal yang menguntungkan kita kalau kita jadi orang yang on time. Selain itu, tulis juga hal-hal yang bisa memotivasi kita dari segi pikiran. Sambil menuliskan hal ini, kita juga sekalian mengubah cara pikir kita.
Daripada mengakhir-akhirkan hal yang kita kerjakan, mendingan kita membagi waktu kita ke dalam dua bagian, yaitu waktu produktif dan waktu luang. Kadang kita kepengin main game dari smartphone terlebih dulu sebelum pergi bareng teman ke tempat les, jadi ujung-ujungnya kita telat, deh. Kalau ada suatu hal yang bisa dilakukan nanti, lebih baik lakukan nanti. Lebih baik daripada datang terlambat, kan?
Waktu kita pergi ke suatu tempat, sebelumnya pastikan jarak dan lokasi tempat itu. Berhubung sekarang sudah ada aplikasi yang memungkinkan kita melakukan hal tadi, kita enggak perlu susah-susah memperkirakan. Beri waktu tambahan biar kita bisa datang lebih awal, hal itu lebih baik daripada datang terlambat.