Punya teman-teman se-geng yang selalu bikin kita ketawa emang seru. Tapi ortu bilang, teman-teman kita membawa pengaruh buruk buat kita. Duh! Dilema deh!
Sebelum kita memutuskun untuk enggak main lagi sama mereka, cari tahu dulu, apa tuduhan ortu kita itu benar?
Coba perhatikan deh, kalau kita:
Daripada pergi les, lebih baik nongkrong sama teman-teman se-geng. Mau ikut rapat ekskul pun malas. Bahkan, ketika ada kumpul untuk ngerjain tugas kelompok bareng teman sekelas, kita memilih teman segeng kita.
Saat ada acara kumpul teman se-geng di akhir pekan sampai malam, kita bilang ke ortu kalau kita kerja kelompok. Bahkan, yang lebih parah, kita sampai memakai uang iuran sekolah untuk kebutuhan main. Hih!
Ketika penjurusan tiba, kita enggak benar-benar cari tahu mau masuk kemana. Pekerjaan rumah pun sering terbengkalai.
Kita berani mencoba hal-hal yang enggak banget. Kayak merokok atau minum-minuman keras Soalnya, hampir semua teman melakukannya sih. Dan mereka juga enggak ada yang melarang atau mengingatkan kita untuk melakukannya.
Kita sering terpaksa melakukan hal-hal yang menurut kita enggak baik. Kayak bolos sekolah atau nongkrong sampai larut malam di luar rumah. Habis, diajak teman-teman sih!
Kalau kita sering melakukan hal diatas, berarti ada benarnya apa kata ortu kita. Kalau begini terus, bahaya girls. Prestasi bisa jadi turun drastis, masa depan pun bisa semakin enggak jelas. Kasihan 'kan sama ortu dan diri sendiri?
Enggak perlu langsung meninggalkan mereka. Perlahan-lahan aja. Salah satunya, dengan cara ikut salah satu ekskul dan kegiatan lain di sekolah kita. Pokoknya, sibuk-sibukkan diri dan segera cari lingkungan baru deh!
(dea, foto: fanpop.com)