Etika buat go internasional

By , Kamis, 30 Mei 2013 | 16:00 WIB
Etika buat go internasional (cewekbanget)

Buat go internasional bahasa Inggris jelas penting. Tapi juga penting  adalah gimana kita bersikap sehari-hari. Ada sejumlah etika  yang berlaku internasional  tapi enggak tertulis.  Wajib tahu biar kelakukan kita enggak malu-maluin ketika ketemu orang asing atau sedang berada di luar negeri.

Ketika kita menaiki tangga atau eskalator, berdirilah disisi kanan dan biarkan sisi kiri dikosongkan untuk orang lain yang lewat atau sedang buru-buru. Begitu juga ketika kita buru-buru menuruni tangga atau eskalator gunakan sisi kiri.

Ini aturan umum banget ya. Biarkan orang yang keluar dari kendaraan (bis atau kereta)  dulu baru kita naik. Kenek angkutan umum aja sering bilang 'yang turun duluan!' Namun sering kita lupa saking buru-burunya.   Ini juga berlaku kalau mau masuk elevator dan memasuki  gedung. Biarkan orang yang ada di dalam keluar dulu sebelum kita masuk.

Saat sedang jalan, tiba tiba harus membalas SMS atau tiba-tiba berpapasan dengan teman kita. Terus kita berheti aja di tengah jalan hingga mengghalangi jalan orang lain. Lebih parah lagi  kalau kita tiba-tiba berhenti tepat di depan eskalator, pintu lift atau pintu masuk. Ngeselin banget tuh! Jadi ketika berpapasan dengan teman atau harus balas SMS, kita minggir sedikit ketepi. Lakukan semuanya sampai selesai baru deh melanjutkan perjalanan.

Musim hujan semua orang pasti bawa payung.  Tiba-tiba kita berpasasan dengan orang lain yang membawa payung hingga payung bertabrakan.  Untuk menghindari hal ini, yang lebih tinggi harus menaikan posisi payungnya agar yang orang lebih pendek bersama payungnya bisa lewat. Sementara kalau kita menggunakan kendaraan umum, tutup payung begitu kita ada di depan pintu dengan posisi punggung di balik pintu bis dan kita menghadap keluar, sehingga orang yang ada di dalam bis enggak kena cipratan air dari payung. Oh'ya jangan sekali-kali meletakan payung basah di kursi kosong ya. Kasian penumpang lain yang bakal naik nanti kebasahan tetesan payung.  Kalau kita masuk gedung dengan payung basah, goyang-goyangkan payung di luar gedung, cari tempat yang enggak banyak orang lewat ya. Setelah itu lipat baru kita masuk. Beberapa mal sekarang sudah menyediakan plastik payung di pintu masuk, kita bisa ambil untuk mewadahi payung agar lebih rapi.

Walau bukan kewajiban tapi  enggak ada salahnya kita menahan pintu begitu memasuki gedung atau ruangan. Berbuat kebaikan sedikit boleh dong. Berapa lama harus menahan pintunya? Tunggu sampai orang dibelakang kita lewat, baru pintunya ditutup. Kalau orangnya banyak? Enggak perlu ditunggu sampai semuanya lewat sih, kita kan bukan penjaga pintu he he he . Paling enggak sampai orang di barisan belakang terdekat kita aja.  

Aturannya sih jangan pernah datang telat ke tempat bioskop, konser musik atau pertunjukan seni lainnya. Karena ini mengganggu penonton lain yang sudah duduk manis. Pertunjukan seperti ini enggak bisa diulangkan? Bila telat  dan  harus berjalan lewati deretan kursi  kita bisa jalan dengan sedikit membungkuk sambil bilang 'permisi. Maaf ya.' Saat minta maaf usahakan kita enggak memunggungi orang yang kita lewati.  Ngomongnya pelan aja ya, biar enggak menggangu konsentrasi orang lain.

Nonton konser musik agar berbeda dengan nonton bioskop, pagelaran teater, opera, drama musikal atau pagelaran seni lainnya. Kalau konser sih kita bisa jejeritan dan ikutan nyanyi sepuasnya. Di event seni lainnya kita harus tenang. Jangan terlalu sering berkomentar saat pertunjukan berlangsung. Nanti aja kalau udah selesai kita bisa diskusi sampai berbusa-busa. Usahakan juga mematikan HP dan enggak membalas SMS karena cahaya dari layar smartphone  bisa menggangu nyamanan yang lain. Kalau darurat harus terima telepon, mending kita keluar dulu dari tempat pertunjukan ya.

Makan apa pun , mau pakai tangan, garpu, sendok atau sumpit sebaiknya jangan berbunyi karena ini enggak sopan. Kecuali kalau di Jepang dan kita makan mie, memang tradisi setempat memperbolehkan kita menyeruput mie hingga bunyi. Tapi di tempat lain, lebih baik tanpa suara sama sekali. Begitu juga saat ngomong sambil makan. Jangan ngomong dengan mulut penuh.

Bersin, batuk dan  pilek itu manusiawi banget. Saat kita mengalaminya jangan lupa ditutup mulut. Saat lagi pilek berat juga hati-hati saat membuang ingus. Miringkan sedikti badan ke sisi dimana enggak ada orang lain, baru buang ingus. Pelan-pelan dan kalau bisa tanpa suara. Dan jangan buang ingus diantara orang lagi makan ya. Permisi dulu ke kamar kecil dan lakukan disitu.

Muka udah cantik, baju udah keren eh buang sampah sembarangan.   Biasakan buang sampah pada tempatnya. Beberapa tempat sekarang udah membagi tempat pembuang sampah sebagai yang organik dan non-organik. Patuhi aturan itu ya. Terutama di luar negeri, banyak negara malah sudah membagi dengan organik, non organik, sampah kaca hingga sampai zat kimia. Buang sesuai dengan tempatnya.  Saat di kendaraan umum juga gitu. Jangan pernah buang dari jendela, ke lantai  atau diselipkan di antara kursi,dong. Pegang aja sampai kita ketemu tempat sampah.

Di Indonesia semua serba dilayani termasuk di food court. Habis makan kita bisa dengan santai melenggang keluar. Seharusnya, kita membersihkan sendiri sisa makanan dan mengembalikan baki ke tempatnya.  Walau di Indonesia  hal ini enggak umum, kita bisa mempraktekannya juga lho.

Sebenarnya tips adalah cara kita berterimakasih atau pelayanan yang diberikan. Enggak wajib,kok namun sudah umum dilakukan. Saat nongkrong di café kita cek aja kuitansinya, bila ada biaya servis, enggak perlu memberi tips karena sudah dihitung dari situ. Kalau enggak ada, boleh kita kasih tips.  Berapa jumlahnya? Rata-rata 10% dari total harga semuanya. Misalnya kita harus membayar 100 ribu, maka tinggalkan tips sekitar 10 ribu.  Tiap negara punya aturan yang berbeda soal tips. Amrik sangat mengharapkan tips. Kita bisa dikejar sama pelayan kalau enggak ngasih tips lho. Hi..hi...hi... Begitu juga di negara Eropa dan Australia,  memberi tips itu udah jadi aturan enggak tertulis. Di negara Asia juga sudah mulai mengikuti Eropa. Di Jepang enggak perlu memberikan tips. Kalau ngasih tips, kita bakal dikejar dan mereka akan mengembalikan uang tips :)

(Muti, foto: fanpop)