Lessons You'll Never Learn From School

By , Minggu, 14 April 2013 | 16:00 WIB
Lessons You'll Never Learn From School (cewekbanget)

Charles J. Sykes adalah seorang pengarang buku yang telah menghasilkan banyak buku best-seller seperti Dumbing Down Our Kids. Beliau juga rajin menulis artikel untuk koran. Berikut adalah beberapa poin yang diambil karena terinspirasi oleh artikelnya, 11 Things Kids Will Not Learn in School, yang diterbitkan di San Diego Union Tribune. Karena banyak yang suka, artikel ini pun menginspirasi Sykes untuk menerbitkan buku berjudul 50 Rules Kids Won't Learn in School.

"Ini enggak adil!" Entah diucapkan langsung, atau hanya sekadar menari-nari di kepala, rasanya enggak ada satu pun orang di dunia yang enggak pernah berpikir seperti ini. Kenapa orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin? Kenapa orang jahat bebas berkeliaran sementara orang baik dijadikan kambing hitam? Sedih memang, tapi sayangnya, that's how the world goes. Enggak ada yang tahu kenapa, dan enggak selalu ada penjelasannya. Tapi kalau kita terus-terusan berpikir 'hidup enggak adil,' kita bakal patah arang dan malas berusaha. Jadi, daripada terus menyesali hidup, lebih baik terima saja kenyataan ini, dan berusaha sebaik mungkin. Pas hidup membentur suatu ketidakadilan, kita bisa bilang, "Paling tidak aku udah berusaha."

Kalimat di buku ini mengatakan, "Sorry, you won't make $40.000 a year right out of high school." Yaaah, kalau kita adalah Selena Gomez, atau Miley Cyrus, dkk, mungkin aja, siiih... Enggak perlu lulus SMA dulu, bahkan. He he he. Sayang, enggak semua orang seberuntung itu. Tapi bukan berarti enggak bisa. Pasti bisa. Asal kita enggak sekadar bermimpi. Dan enggak takut buat bekerja keras. Mulai dari nol karena memang enggak ada yang instan. Seperti kata pepatah, "Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit."

Hi hi hi, agak sinis, ya... Tapi, kadang memang gitu, sih. Hidup ini kejam, beibeh. Masih ingat film The Devil Wears Prada? Di situ, Andy (Anne Hathaway), digambarkan punya bos yang asli serem banget kayak macan. Meski cuma film, tapi kenyataannya, memang ada, lho, bos-bos yang ganas kayak Miranda. Makanya, kalau lain kali ketemu guru killer, anggap aja latihan. Artinya, dia lagi mengajar kita supaya jadi cewek-cewek kuat yang bisa menghadapi segala jenis tantangan. 

Kadang, kita suka gengsi berlebihan. Bukan cuma soal cowok aja, tapi juga dalam mengerjakan sesuatu. "Masa di jadwal piket aku disuruh jadi tukang sapu, sih?" O-o-o-oh, kadang, kesempatan-kesempatan besar tersembunyi di dalam kesempatan-kesempatan kecil. Enggak perlu gengsi melakukan sesuatu yang menurut kita 'enggak keren.' Soalnya, kalau kita enggak bisa melakukan sesuatu yang 'kecil' dengan penuh dedikasi, gimana bisa orang memercayai kita dengan hal-hal 'besar.' Iya, kan?

Pas bikin salah, insting pertama kita sebagai manusia adalah: segera mencari pihak yang bisa disalahkan. Kenapa? Karena semua orang takut mengaku salah, dan mendapat hukuman atas kesalahannya itu. Kalau itu yang sering kita rasakan, tenaaang... semua orang pasti pernah bikin salah. Kalau enggak pernah bikin salah, mana mungkin kita bisa belajar. Jadi kalau lain kali bikin salah, jangan ngeluh, apa lagi nyalahin orang lain, ya.

Di serial TV, film, atau buku, hidup memang kadang digambarkan gampaaang banget. Meski engak selalu, tapi sebagian besar selalu berakhir happy ending. Meski berpikir positif itu bagus (banget!), jangan lupakan juga logika. Sebagai contoh, kita enggak mungkin tampil keren dengan tas Hermes seharga $150.000 (lebih dari satu miliar rupiah) seperti Blair Waldorf kecuali kita dilahirkan sebagai seorang Paris Hilton. Eh, bahkan Paris Hilton aja kerja, lhooo... He he he. 

Kalimat asli di bukunya, sih, "Be nice to nerds. Chances are you'll end up working for one," he he he. Tapi kalau menurut W, sih, baik itu bukan cuma ke nerd aja, tapi harus ke semua orang, dong. Kita enggak pernah tahu, kan, kalau suatu hari nanti kita mungkin akan memerlukan mereka. Kalau pun enggak, apa salahnya bersikap baik?

Saat ini, semua mungkin memang terasa menyebalkan. Ortu rese, sekolah bikin pusing, dan hidup mungkin terasa beraaat banget. Tapi percaya deh, suatu hari nanti, kita pasti bakal menyadari, menjadi seorang anak itu asyik! Banget! Daripada pas kita sadar nanti udah terlanjur dewasa dan enggak bisa balik jadi anak kecil lagi, kenapa kita enggak menikmati hidup kita sebagai anak-anak sekarang? Buka mata dan hati, yuk. Hidup itu indah, kok. Suwer. 

(ruth, foto: freestockphotos.com)