Hal Kecil Yang Bikin Temen Bete

By , Rabu, 10 April 2013 | 16:00 WIB
Hal Kecil Yang Bikin Temen Bete (cewekbanget)

Kita mungkin enggak menyangka, tapi hal-hal berikut ternyata sukses bikin teman-teman 'panas' dan pengin teriak, "Iiih, lo nyebelin banget, sihhh!" Biar enggak diteriakin beneran, mari, mari kita berbenah.

Ngapain pergi bareng kalau masing-masing malah sibuk dengan BlackBerry atau gadget masing-masing? Memang, sih, cewek jago multitasking, tapi tetap saja, sejago-jagonya, kalau kita terus sibuk sendiri dengan gadget, kita pasti enggak konsen dengan pembicaraan yang sedang berlangsung. Teman yang lagi curhat jadi merasa enggak dihargai, deh. Yuk, ah, kalau lagi ketemuan mending seru-seruan dan ketawa bareng. Gadget boleh istirahat dulu sampai nanti kita pulang ke rumah.

Sahabat, sih, sahabat, tapi bukan berarti kita boleh seenaknya buka inbox dan  gallery di hape mereka, kan? Apalagi kalau sampai gerakan kita lebih gesit dari sang empunya, alias, begitu hape dia bunyi, kita yang sibuk nanya, "Dari siapa?" "Ada apa?" Nggg... come on, mind your own business, gals.

Setiap kali kumpul bareng, pembicaraan enggak bakal jauh dari diri kita. Tentang gebetan, keluarga, barang yang baru kita beli, bahkan makanan yang barusan kita makan. Hey, it's not always about us. Kalau kita kebiasaan selalu ngomongin diri sendiri, lama-kelamaan teman-teman pun akan terbiasa memberikan reaksi 'hmm' dan anggukan kepala atas dasar kesopanan, alias sekadar basa-basi. Kenyataannya, pikiran mereka sedang berkelana entah ke mana. Mari, belajar mendengarkan kisah mereka. Pasti enggak kalah seru, kok, sama kisah kita...

Teman baru ngomong sepatah kata, kita langsung nyelak dan memotong dengan sepuluh patah kata. Dan itu bukan cuma sekali, tapi berkali-kali. Itu sama saja seperti secara enggak langsung mengatakan, "Bosaaannn... Ganti topik, yuuk." Waduh, jangan heran, ya, kalau lama-lama dia jadi malas ngobrol sama kita.

 

Karena mereka teman kita, yakinlah, mereka sudah tahu, kok, segala kehebatan  dan kelebihan kita. Jadi, kita enggak perlu selalu 'berkampanye' tentang betapa hebat atau pintarnya kita. Termasuk menyombongkan diri dengan barang-barang baru milik kita. Uh-oh, enggak ada, lho, yang suka sama sama tukang pamer...

Salah satu hal yang membedakan sahabat dengan teman biasa adalah, kita bisa bebas bercanda atau memberikan komentar apa saja tanpa perlu menjelaskan maksud kita. Soalnya, seorang sahabat pasti sudah cukup mengenal kita untuk mengetahui apakah kita bercanda atau sedang serius. Teorinya, enggak mungkin lagi, deh, dia tersinggung gara-gara omongan kita. Tapi, kenyataannya belum tentu begitu. Teman pun bisa tersinggung kalau kita selalu ngeledekin dia atau menasihati dengan kata-kata kasar yang enggak enak didengar. Kalau kita bisa sopan sama orang yang baru kita kenal, pasti kita bisa, dong, sopan sama orang yang kita sayang?

Kita sama teman-teman segeng sibuk cekakak-cekikik sendiri tentang suatu topik, tiba-tiba ada seorang teman yang baru datang. Dengan alasan "lagi seru", kita enggak mau mengulang cerita dan membiarkan sang teman melongo sendirian. Kasihan, kan, dia... harus menunggu plus enggak nyambung. Pasti bete.

 

(carissa/ruth, foto: net)