Are You a Citizen of the World?

By , Sabtu, 6 April 2013 | 16:00 WIB
Are You a Citizen of the World? (cewekbanget)

Mencontoh kebiasaan baik dari negara luar bukan berarti kita nggak berjiwa nasionalis, lho. Bisa jadi hal itu malah bikin kita jadi lebih baik dan bermanfaat buat Indonesia.

 

Enggak cuma demi alasan kesopanan, antri diciptakan juga demi alasan keadilan. Terutama ketika kita mengantri untuk mendapatkan fasilitas publik, seperti antri beli tiket bioskop atau antri toilet umum. Siapa yang datang lebih dulu, dialah yang akan mendapatkan giliran lebih awal. Daaan, usia yang lebih tua sama sekali enggak bisa jadi alasan kita untuk menyelak antrian di depan kita. Dalam kondisi darurat, kita bisa meminta dengan sopan kepada orang di depan kita untuk diprioritaskan. Hanya untuk kondisi darurat, lho!

 

Ketika antri di toilet umum, buatlah antrian tidak di depan bilik toilet. Orang yang antri berhak mendapatkan giliran dari bilik toilet mana pun yang kosong sesegera mungkin.

 

Terbiasa datang terlambat ketika bikin janji dengan orang lain menunjukkan kalau kita enggak menghargai orang itu. Kebayang dong capeknya dia menunggu kita atau hal-hal apa saja yang dia korbankan supaya bisa datang tepat waktu? Mungkin kita berpikir kalau teman yang akan kita temui juga akan terlambat. Karena sama-sama berpikir seperti ini, terlambat pun jadi kebiasaan. Mulai sekarang, ketika bikin janji, pastikan kalau kita sama-sama mematuhi waktu yang telah disepakati. Enggak susah, lho!

 

Jangan heran kalau kita melihat orang asing yang makan di restoran fastfood di Indonesia membereskan sendiri nampan bekas makanan mereka ke tempat yang telah disediakan. Awalnya mungkin kita menganggap ini aneh karena belum menjadi kebiasaan di negara kita. Kemungkinan karena kita menganggap ada pelayan yang akan mengerjakannya.

Tapi hei, bukankah ini ide yang menarik? Selain meringankan kerja pelayan, semakin cepat juga orang bisa duduk dan makan di tempat kita sehingga pelayanan resto bisa semakin efektif. Pelayanan yang baik dan efektif ini yang jelas enggak cuma menguntungkan si pengusaha resto tapi kita juga sebagai konsumennya.

Kadang kita enggak sadar pas lagi jalan di tempat umum (trotoar, tangga, eskalator, jembatan penyebrangan) kita sering memperlambat langkah dan menutup jalan. Entah itu karena lagi ngobrol sama teman atau lagi main HP. Hal tersebut bisa mengganggu orang yang berada di belakang kita, lho. Jalan santai sambil mengobrol memang nggak ada yang melarang tapi usahakan tetap menyediakan ruang untuk orang lain yang sedang terburu-buru. Misalnya melowongkan jalan di sebelah kanan untuk orang sedang terburu-buru dan ingin mendahului kita.

Meski sudah tersedia tempat sampah sesuai jenis di beberapa lokasi di Indonesia, banyak dari kita yang belum mengerti apa manfaat dari pembagian itu. Sampah pun dibuang semaunya. Padahal dengan membuang sampah sesuai jenisya, kita bisa membantu mempermudah pengolahan sampah. Jadi para petugas kebersihan pun akan lebih cepat memilah sampah mana yang harus dihancurkan dan mana sampah yang bisa didaur ulang.

 

Adanya zebra cross dan jembatan penyeberangan tentu ada tujuannya, yaitu menciptakan keamanan bagi si penyeberang jalan atau pun pemakai kendaraan. Makanya, ketika ada yang menyeberang jalan di sembarang tempat, itu enggak cuma membahayakan nyawa kita, girls, tapi juga nyawa orang lain. Ayo kita basmi rasa malas berjalan lebih jauh untuk mencapai zebra cross atau jembatan penyeberangan. Lebih banyak berjalan bisa meningkatkan kerja jantung kita, lho!

 

Kemacetan kota memang makin parah, terutama di Jakarta. Ketika jalan padat, banyak pengendara motor yang tergoda untuk alih jalur ke jalur pejalan kaki. Padahal, ini adalah pelanggaran hak bagi para pejalan kaki, lho. Bete nggak sih, kalau lagi asik-asik jalan di trotoar tiba-tiba ada yang klakson kita? Ini adalah pelanggaran hak untuk si pejalan kaki, lho. Jadi sebagai pengendara motor, tetaplah sabar berkendara di jalur kita masing-masing. Dan kalau kita jadi pejalan kaki yang dilanggar haknya, kita berhak menegur pengendara motor yang berjalan di trotoar.

 

(ika, foto: manchestereveningsnews.com)