Beda dengan masa SMA, saat kuliah kita dituntut untuk lebih mandiri dan inisiatif. Tapi tenaaang... Biar makin siap jadi mahasiswa, W beberin rahasia suksesnya di bawah ini.
- Kelas dan jadwal pelajaran sudah diatur sekolah, langsung diberitahukan pada kita sejak awal semester, dan berlaku untuk siswa satu angkatan.
- Di beberapa sekolah, sudah ada sistem moving class, yaitu sistem perpindahan kelas sesuai dengan mata pelajaran yang diambil pada setiap pergantian jam pelajaran
- Saat kuliah kita akan berkenalan dengan sistem SKS (Satuan Kredit Semester). Dengan sistem ini, mahasiswa memilih sendiri mata kuliah yang akan diambil dalam satu semester. SKS digunakan sebagai ukuran besarnya beban studi dan tolak ukur keberhasilan mahasiswa selama kuliah. Karena mahasiswa dinyatakan lulus kalau berhasil menyelesaikan jumlah SKS tertentu. Misalnya, program sarjana (S1) mensyaratkan mahasiswanya untuk menyelesaikan 144-160 SKS.
- Kegiatan memilih mata kuliah ini dikenal dengan sebutan Rencana Studi. Kalau Rencana Studi kita sudah disetujui dosen wali, lalu kita urus sendiri syarat lainnya di bagian administrasi. Pengisian Rencana Studi ini ada deadline-nya juga, jadi jangan sampai kuliah bermasalah hanya karena kurang teliti dan disiplin.
- Materi pelajaran diajarkan dengan detail dan menyeluruh sesuai kurikulum pendidikan yang berlaku. Buku dan sumber materi pelajaran lain yang wajib kita miliki disediakan oleh sekolah. Siswa biasanya bersifat pasif, kaena guru yang lebih aktif.
- Guru akan marah atau menegur saat kita enggak mengumpulkan tugas atau bolos sekolah
- Ada kesempatan perbaikan nilai lewat remedial.
- Kita dituntut aktif mencari informasi tambahan lewat buku atau internet. Karena dosen hanya berfungsi sebagai fasilitator yang membantu mahasiswa menyelesaikan kuliah.
- Jangan heran kalau dosen enggak menegur kita karena enggak ngumpulin tugas. Semua itu tanggung jawab sendiri. Soalnya kehadiran dan kelengkapan tugas kita berpengaruh sama nilai di akhir semester.
- Enggak ada remedial. Nilai hanya bisa diperbaiki dengan mengulang mata kuliah tahun depan atau ikut kuliah tambahan di semester pendek saat liburan. Nilai di akhir semester berpengaruh pada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Semakin besar IPK, makin banyak mata kuliah semester berikutnya yang bisa kita ambil, jadi bisa cepat lulus.
- Diwajibkan memilih satu ekstrakulikuler.
- OSIS hanya fokus mengurus kegiatan-kegiatan di dalam sekolah.
- Ektstrakulikuler disebut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sedangkan OSIS bentuknya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Senat. BEM atau Senat lebih kritis dari OSIS. Enggak hanya mengurusi isu atau kegiatan kampus, tapi juga isu sosial. Kita enggak diwajibkan ikut UKM atau BEM, tapi kalau ikutan bakal dapat banyak manfaat. Bisa menambah teman yang seangkatan serta senior, membentuk jaringan sosial yang bisa berguna saat kerja nanti, bisa bikin akrab dengan dosen dan rektor, bahkan ikut lomba ke luar negeri.
- Jadwal sekolah tetap setiap harinya sesuai ketentuan sekolah masing-masing dan enggak ada waktu jeda yang panjang.
- Jadwal kuliah tiap mahasiswa berbeda, sesuai dengan mata kuliah yang diambil. Bisa saja mata kuliah pertama kita jam 7-10 pagi, lalu nunggu mata kuliah berikutnya yang mulai jam empat sore. Kadang jeda lama begini bikin malas kuliah. Makanya harus pintar jaga mood. Ingat, absensi sangat memengaruhi nilai dan izin untuk bisa mengikuti ujian.
- Lebih mudah mencari teman dekat karena kelasnya enggak berubah selama setahun.
- Butuh waktu untuk bisa memiliki teman dekat saat kuliah, karena jumlah muridnya lebih banyak dan ada beragam kelas berbeda. Dekati teman yang sering sekelas dengan kita, atau ikut kegiatan kampus yang positif. Akrabkan diri sama senior juga. Kalau sudah akrab, kita bisa pinjam buku mereka atau minta saran saat mengerjakan tugas kuliah. Asyik, kan?
(aisha/isma, foto: intelmixx.com)