Mungkin kita enggak pernah niat buat punya musuh atau lawan ya. Tapi terkadang yang damanya konflik dengan orang lain itu pasti terjadi. Entah itu karena persaingan, rasa iri atau mungkin salah paham. Daripada mususah terus-terusan yang pastinya enggak membawa manfaat baik, lebih baik kita berusaha agar permusuhan itu bisa berubaha jadi pertemanan yang baik.
Coba pikir-pikir lagi kenapa kita bisa musuhan dengan dia. Apakah kita melakukan sesuatu yang buruk sama dia atau sebaliknya? Apapun alasannya, yang paling penting adalah kita punya niat tulus dan siap untuk minta maaf pada dia, meskipun mungkin alannya bukan seratus persen kesalahan kita.
Jangan cuma punya niat buat minta maaf, tapi langsung praktikan. Ajak dia ngobrol baik-baik dan bilang yang jujur kalau kita pengin minta maaf dan memulai hubungan pertemanan yang baru. Bilang sama dia kalau permusuhan ini enggak ada untungnya dan konyol. Lebih baik berteman, jadi bisa hang out dan seru-seruan bareng.
Dengan begini, setidaknya kita menunjukan kalau kita pengin dia jadi bagian dari lingkungan pertemanan kita. Bilang juga kalau dia bisa menghubungi kita kapan saja dia mau.
Meyakinkan dia kalau kita tulus, enggak cukup hanya dengan bicara serius dan baik-baik dengan dia. Tunjukan juga dengan sikap. Misalnya selalu senyum dan menyapa setiap kali bertemu. . Sabar juga reakasi dia enggak baik. Mungkin lama-lama dia pun akan paham kalau kita tulus. Yang penting kita sudah mencoba yang terbaik ya girls!
Biar mencairkan suasana, ajak dia main bareng kayanya belanja dan jalan-jala ke mall, nonton di bioskop atau nonton konser. Biar enggak kaku, boleh ajak teman-teman lain. Atau bisa juga cari tahu hobi atau kesukaan dia yang mungkin sama dengan kita. Dari situ ajak dia berbagi dan mungkin bertukar koleksi. Lambat laun pasti jadi teman.
Kalau semua usaha sudah kita lakukan, tapi dia tetap enggak bersikap ramah dan jutek sama kita, jangan terpancing buat bersikap menyebalkan juga. Jangan sampai niat baik kita jadi gagal. Terus kalau kita sudah mulai berteman dengan dia, enggak ada salahnya tetap waspada. Wasapada di sini bukan berarti berpikir negatif tentang dia, tapi lebi pilih-pilih saat kita mau berbagai rahasia atau cerita sama dia.
(aisha)