Girls, ngerasa enggak sih kalau akhir-akhir ini kita mulai menjauh dari orangtua? Enggak suka ngabisin waktu bareng mereka lagi? Merasa malu kalau terlihat jalan sama orang tua?
Beberapa peneliti mengatakan kalau masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Di usia remaja, kebanyak dari kita sedang berusaha menjadi bagian dari lingkungan sekitar. Bukan lagi anak yang masih berlindung dibalik punggung ibunya.
Diusia ini kita mencoba mencari tahu siapa diri kita. Makanya di masa transisi seperti ini kita ingin bisa bebas mengerkspresikan dan mengeksplorasi diri. Sehingga terkesan tidak menyukai atau membenci keluarga. Tapi kalau kita resapi dalam-dalam, alasan sebenarnya mengapa kita kadang sebal sama orang tua kita di masa remaja adalah,
Butuh ruang
Kebanyakan remaja sebenarnya tidak membenci orang tuanya. Terkadang mereka hanya butuh jarak yang bisa membuat mereka memikirkan segala sesuatunya sendiri. Ingin mengenal diri sendiri dan lingkungannya tanpa dipengaruhi opini orang tua kita.
Ingin Dianggap dewasa
Cara remaja untuk bisa dianggap dewasa salah satunya adalah melepaskan diri dari orang tua. Makanya kebanyakan dari kita mulai lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-teman dibandingkan dengan mama.
Ingin diengar
Di usia remaja, kita mulai memikirkan banyak hal.Mulai dari kehidupan, hobi, cita-cita, cinta, dan semuanya. Sebagai orang yang beranjak dewasa kita ingin hasil pemikiran kita didengar dan dianggap serius oleh orang dewasa.
Hormon
Kita mulai mengalami pergolakan hormon yang luar biasa. Biasanya kita mulai merasakan berbagai emosi yang bergejolak. Emosi ini yang biasanya memengaruhi komunikasi kita dengan orang tua. Sering membuat kita kesal atau marah pada orang tua.