Ngeselin yaa punya teman yang diam-diam sering membicarakan kita di belakang. Di depan sih manis, eh, ternyata dia jadi musuh di belakang. Terus harus bagaimana dong?
Dalam persahabatan, kepercayaan memang penting banget. Kalau sahabat ternyata berkhianat, ungkapkan kekesalan dan kesedihan kita. Kita bisa menangis sepuasnya atau memilih untuk menceritakan kesedihan kepada sahabat tersebut secara langsung. Pokoknya, buat diri kita senyaman mungkin, sehingga perasaan jadi lebih lega.
Ketika perasaan mulai membaik, coba deh evaluasi lagi permasalahannya. Dengan begini, kita belajar untuk mulai menata perasaan, biar enggak terus terbawa perasaan dendam, kecewa, dan marah.
Yes, sahabat memang udah jelas-jelas berkhianat. Satu-satunya jalan yang bisa kita lakukan adalah belajar untuk menerima pengkhianatan tersebut. Perasaan sakit hati pastinya memang susah untuk dilupakan. Semuanya memang butuh proses. Take your time to heal yourself!
Ketika perasaan tersakiti, kita menganggap semua orang bakal bersikap sama. Ujung-ujungnya, kita jadi malas untuk berteman lagi. Duh! Padahal kita tetap membutuhkan orang lain. Sehari atau dua hari marah-marah boleh aja. Hari berikutnya, yuk telepon teman lain untuk hangout bareng. Teman kan enggak hanya dia doang.