4 Faktor Penyebab Gagal Lulus SNMPTN 2017 yang Harus Kita Hindari di 2018

By Aisha Ria Ginanti, Rabu, 21 Februari 2018 | 09:33 WIB
Foto: kompas.com (Aisha Ria Ginanti)

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017 hari ini, (21/2) memasuki hari pendaftaran. Berarti sejak hari ini sampai hari ujian nanti, kita akan sibuk mempersiapkan diri untuk ujian kan.

Tapi selain persiapan belajar dan mental, kita juga perlu tahu nih faktor-faktor apa aja sih yang biasanya bikin seseorang gagal lulus SNMPTN. Nah, ini dia 4 faktor yang penyebab gagal lulus SNMPTN 2017 yang harus kita hindari di 2018. 

Baca juga: 10 Lagu Barat Yang Bisa Bantu Menenangkan Pikiran Saat Stres Ujian

Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa proses seleksi calon mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) enggak mempunyai standar penilaian khusus, kecuali satu: nilai raport.

Jadi kunci untuk meluluskan peserta masuk di jalur undangan ini adalah nilai raport selama masa SMA. Jika nilai rapornya jelek, makan universitas terkait pun enggak akan menerima kita

Mungkin kamu masuk 10 besar berturut-turut selama di kelas, namun yang perlu disadari adalah nilai raport itu persaingannya masih dalam ruang lingkup kelas kamu. Saat sekolah menyetorkan nlai siswa ke panitia seleksi, maka nilai raport kamu pun bersaing dengan nilai raport dari kelas-kelas dan sekolah lain di seluruh Indonesia.

Bisa jadi ternyata nili rapot kamu bagus di kelas atau sekolah kita tapi enggak kalau dibandingkan dengan peserta lain dari seluruh Indonesia.

Perlu diketahui, kuota SNMPTN tahun ini adalah 40 persen dari total penerimaan mahasiswa baru (Maba). Laporan untuk yang diterima UI pada tahun ini mencapai 5000 maba.

Nah, dari jumlah itu, pilihan program studi yang ditentukan calon maba masih memfavoritkan jurusan seperti kedokteran, komunikasi, hubungan internasional dan sastra Inggris.

Nah, salah satu faktor yang paling banyak bikin calon mahasiswa gagal lulus SNMPTN adalah karena memilih jurusan yang terlalu favorit. Hal itu memang enggak dilarang sih, tapi akan lebih baik kalau nilai rapot kita enggak sangat istimewa, mungkin kita pilih jurusan yang saingannya enggak terlalu berat, alias enggak terlalu favorit.