Pernah merasa diberi harapan palsu sama gebetan? Biar enggak merasa gitu lagi, ada, lho, caranya mengelola harapan untuk kebaikan diri kita sendiri. Mau tahu apa cara jitu supaya bisa berhenti merasa di-PHP sama cowok?
Pernah mengalami percakapan seperti itu dengan teman kita? Mendengar teman bercerita tentang ia yang merasa diberi harapan palsu oleh sang gebetan atau justru kita yang merasa demikian? Sepertinya kata PHP itu semakin marak terdengar belakang ini, ya?
Ketika gebetan yang kita incar enggak memberikan kepastian padahal kita sudah merasa dekat dan lebih dari sekadar teman, kita langsung menggunakan istilah PHP untuk melabeli cowok tersebut.
Tapi sebenarnya, apa benar gebetan kita yang memberikan harapan palsu? Atau…jangan-jangan kita saja yang terlalu banyak berharap? Kita mungkin banget terlalu banyak berharap, mau tahu gimana ini bisa terjadi?
Berharap terlalu banyak. Mungkinkah?
Menurut psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, kemungkinan kita untuk bisa berharap terlalu banyak itu ada banget, gengs. Kenapa ya hal ini bisa terjadi? “Umumnya hal ini bisa terjadi karena ada sinyal-sinyal yang kita tangkap, yang kita persepsikan sebagai sinyal hijau bahwa gebetan kita juga merasakan hal yang sama. Ini yang kita persepsikan, ya…sehingga bisa saja salah,” jelasnya.
Jadi ketika kita sudah mulai berpikir dengan persepsi kita sendiri, maka kita bisa saja salah mengartikan sinyal yang kita tangkap. Dari salah tangkap inilah yang bisa mengakibatkan kita berharap banyak dari sang gebetan.
“Berharap terlalu banyak, salah menangkap sinyal atau tanda, atau terlalu asyik dengan asumsi sendiri yang terlalu diyakini (oleh diri sendiri) kebenarannya tanpa usaha untuk cross check bisa menyebabkan kita merasa di-PHP-in oleh gebetan kita,” tambah Vera.
Kita bisa mengontrol harapan itu, kok.
Sepertinya berharap terlalu banyak itu bisa berakibat buruk, ya? Tapi kita enggak perlu takut karena sebenarnya kita bisa mengontrol harapan itu sendiri, kok. Selain enggak menarik kesimpulan sendiri yang bisa menyebabkan kita berpersepsi yang tidak sesuai realita, Vera juga memberikan satu cara jitu supaya harapan itu bisa kita kendalikan. “Komunikasi. Jangan sungkan untuk bicarakan langsung dengan gebetan tentang perasaan kita dan dia, apakah dia juga punya perasaan yang sama,” tuturnya.
Jadi, supaya kita enggak berharap berlebihan, ada baiknya kita komunikasikan dengan gebetan kita apakah yang ia rasakan dengan kita itu sama. Kadang memang enggak gampang untuk mengungkapkan perasaan kita, apalagi ke gebetan, karena kadang kita takut dibilang cewek agresif. Tapi dari pada kita terlanjur berharap terlalu banyak namun ternyata perasaan dia enggak sama dengan kita, bisa-bisa rasa sakit yang kita rasakan lebih dari yang seharusnya.
Enggak bisa mengontrol harapan? Bisa bahaya!
Percaya enggak kalau kita enggak bisa mengontrol harapan, akan ada dampak negatif yang buat diri kita sendiri? Apalagi kalau realita yang kita harapkan enggak sesuai dengan harapan yang kita punya. “Kita bisa saja memiliki konsep diri yang negatif, merasa tidak disukai, dan kehilangan kepercayaan pada orang lain,” jelas Vera.
Pasti kita pernah, kan, merasa diri kita enggak pantas buat gebetan kita karena merasa di-PHP-in? Pasti karena gue gendut, deh, makanya dia enggak suka. Jangan-jangan gue anaknya kurang asyik kalo diajak diskusi. Pikiran-pikiran negatif seperti itulah yang bisa muncul kalau kita enggak bisa mengontrol harapan kita. Padahal bisa saja karena memang kita lebih asyik dijadikan teman, bukan jadi pacarnya, karena tipe idaman setiap orang itu berbeda-beda.
Lalu bagaimana cara kita mengatasi jika kita sudah terlanjur berharap terlalu banyak? “Pikirkan kembali secara objektif semua sinyal dan tanda-tanda (yang kita rasakan), lalu ajak teman atau saudara atau orangtua kita untuk mendiskusikan hal ini supaya objektif dan kita harus beranikan diri untuk bicarakan hal ini ke gebetan kita. Lebih baik tahu sebelum terlalu dekat, karena bisa saja ada kemungkinan sebenarnya dia tidak memberikan sinyal sama sekali atau hanya berniat mempermainkan saja,” kata Vera.
Yang perlu kita ingat adalah setiap orang memiliki cara pendekatan yang berbeda-beda. Bisa saja kita anggap hal-hal manis dan perhatian yang dilakukan oleh sang gebetan adalah bentuk flirting-nya, namun ternyata itu memang kebiasaannya saja kalau sudah akrab dengan teman perempuannya. Jadi, jangan ragu buat komunikasi langsung ya, girls. (audrey)