4 Pengalaman Seleb Saat Mengalami Serangan Panik

By Muti Siahaan, Jumat, 2 Maret 2018 | 14:00 WIB
(zimbio) (Muti Siahaan)

Saking penuhnya pikiran kita sering punya pikiran macam-macam hingga menjadi panic attact atau serangan panik. Dalam istilah psikologi serangan panik ini merupakan gangguan kecemasan yang terjadi saat orang sedang  stress. Kalau didiamkan bisa berbahaya,lho.

Ini dia pengalaman seleb saat mengalami serangan panik.

(Baca juga: siklus kekerasan dalam pacaran. Korban bisa jadi pelaku?)

Emma pertama kali mengalami serangan panik waktu umur delapan tahun. Dia tiba-tiba merasa enggak bisa bergerak dan takut tanpa alasan yang jelas. Dia juga pernah mendapat serangan panik saat sedang berada di rumah temannya. Muncul pikiran kalau rumah itu akan terbakar.

“Aku menelepon Ibuku minta dijemput. Dan hingga tiga tahun kemudian, kejadian itu terus terjadi. Sering pas jam istiharat aku ke ruang UKS hanya untuk memenangkan diri.Aku sering bertanya pada ibuku sekarang hari apa dan 30 menit kemudian nanya lagi. Aku harus memastikan enggak ada orang yang bakal mati dan semuanya baik-baik saja,” kenang Emma.

Untuk mengatasi itu dia ikut terapi dan diajarkan untuk mengatasi rasa paniknya. Salah satu cara adalah Emma ikut teater dan dia merasa ini jadi salah satu cara menyalurkan rasa paniknya.

Tur yang tanpa henti bisa membuat Ashton mengalami kecemasan berlebihan dan serangan panik. “Aku bilang sama Luke, kita menjalani tur selama lima bulan. Ini bikin aku depresi dan aku benci banget! |” kenang Ashton yang kemudian menyalurkan rasa frustasinya dengan membuat lagu.

Dia berharap semua fans 5SOS yang pernah mengalami hal seperti dia enggak merasa sendirian.”Suatu hari kamu merasa kepala kamu berada dalam putaran depresi dan cepat. Ketika itu terjadi tarik napas dan fokus pada hal-hal baik yang ada dalam hidup ini. Kamu enggak sendirian. Kamu bisa menemukan hal-hal yang luar biasa dalam hidup lewat hal-hal kecil dan sederhana.”

Miley sering mengalami serangan panik saat bermain di serial Hannah Montana. “ Waktu itu umur aku masih 11 tahun dan udah jadi pop star. Artinya kamu harus berambut pirang, panjang dan pakai tight ber-gliter. Rasanya aku waktu itu seperti anak kecil yang dipasangi make up tebal dan wig seperti di Toddlers & Tiaras (reality show balita yang ikutan pemilihan model).

Setiap hari aku harus minum kopi biar melek. Aku harus terlihat kuat dan bersemangat. Aku  jadi mengalami serangan panik. Aku seperti mau pingsan dan muntah. Ini sering banget terjadi sebelum syuting.”

Karena sering mengalami serangan panik, Ellie menjalani terapi untuk mengobatinya. “Ini bermula waktu aku sedang di kereta api dan jantung aku berdebar cepat. Aku pikir aku dapat serangan jantung. Aku nelepon teman aku untuk diantar ke rumah sakit dan mereka bilang aku hanya mengalami serangan panik.

Sejak itu, aku sering mengalami serangan panik. Banyak hal-hal mengerikan muncul dipikiran aku. Bahkan pernah aku enggak bisa naik ke mobil dan datang ke studio,” kenang Ellie. 

Untuk mengatasi serangan panik ini Ellie mengikuti terapi cognitive behavioral yang membantunya melihat kebelakang beberapa penyebab psikologis yang terjadi semasa dia kecil. “ Ini ternyata dipengaruhi oleh masa kecil aku. Dengan terapi lama-lama kepanikan aku mulai berkurang.”

Serangan panik tiba-tiba aja dialami Cameron ketika dia bangun pagi. “ Entah kenapa aku ngerasa seluruh orang seperti membenci aku. aku nangis sambil mandi. Dan tiba-tiba aja dia melihat gelangnya yang bertuliskan God has plan.  Aku akhirnya jadi lebih tenang. Aku seperti diingatkan kalau semuanya akan baik-baik saja selama aku punya keyakinan pada Tuhan,” ucap Cameron.

Makanya, gelang yang dia buat sendiri ini selalu Cameron pakai, sebagai pengingat kalau dia sedang mengalami serangan panik.