Kayak jadi aturan enggak tertulis kalau yang namanya nembak duluan itu menjadi tugas cowok. Cewek hanya bisa nunggu dan berharap, padahal mungkin sebenarnya ada keinginan buat menyatakan perasaan duluan. Apa benar cewek enggak bisa nembak duluan?
Membaca judul di atas, saya yakin sebagian besar dari kalian bakalan berkata dalam hati, “Iyalah cewek harus nunggu ditembak. Masa cewek duluan yang mulai? Gila kali! Cowok kan harusnya lebih peka.” Dalam sebuah hubungan, baik itu lagi PDKT atau sudah pacaran, cowok seperti memegang peranan untuk selalu memulai segalanya ‘duluan’. Nelepon duluan, nge-chat duluan, ngajak jalan duluan, dan tentunya nembak duluan. Entah mulai darimana awalnya aturan ini. Menurut saya mungkin karena ego cowok yang lebih besar dari cewek sehingga mereka pengin jadi selalu yang aktif dalam sebuah hubungan. Juga cewek sudah terbiasa dengan stigma kalau cewek dianggap sebagai pihak yang pasif dan harus menunggu cowok.
Anggaplah kejadiannya seperti ini: saya dekat dengan cowok sudah hampir beberapa bulan, rutin chatting dan selalu mengabari satu dengan lain, sering jalan berdua, dan sama-sama saling perhatian tapi sebenarnya enggak pernah ada status. Dia enggak pernah bilang sayang ke saya, begitu juga saya. Wajar kalau kemudian saya merasa ragu dengan hubungan ke depannya. Bisa saja kan, suatu saat tiba-tiba dia jalan dengan cewek lain dan ninggalin saya? Tapi di sisi lain apakah saya salah hanya menuntut status dari cowok tersebut? Bukannya tindakan lebih penting daripada hanya status?
Kenyatannya, status itu memang penting. Bukan bermaksud untuk melabeli sebuah hubungan, tapi menunjukkan adanya keseriusan dan komitmen satu dengan yang lain. Benar saya bisa melihat bukti keseriusan cowok dari tindakan yang dia lakukan, tapi itu belum cukup. Cara dia mengambil sebuah pilihan dan keputusan juga sama pentingnya.
Saya bisa katakan bahwa menunggu ditembak diartikan saya memberi waktu untuk cowok berpikir lebih dalam dan enggak asal ‘nembak’ doang sehingga saya enggak perlu ujung-ujungnya merasa dipermainkan sama cowok yang ternyata belum siap untuk pacaran.
Tapi, menunggu ditembak juga membuat saya menghabiskan waktu untuk hal yang enggak pasti. Saya bahkan bisa melewatkan momen-momen yang mungkin bikin saya bertemu dengan cowok yang lebih baik lagi.