Perempuan-perempuan finalis Pemilihan Putri Remaja Indonesia (PPRI) tahun 1975-1988 yang tergabung dalam Yayasan Putik Indonesia Berkarya (YPIB), bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Indonesia (Kemenpar), menggelar konferensi pers kemarin sore (18/8) di Rumah Hijau, kawasan Guntur, Jakarta Selatan. Konferensi itu memperkenalkan kegiatan perdana YPIB tahun ini, yaitu pameran dan bazaar Indonesia Merdeka yang dibuka selama dua hari: 27-28 Agustus 2016 di Mitra Terrace, Jl. Gatot Subroto Kav.21, Jakarta. Dan, ini 5 alasan kenapa kita harus datang ke sana!
Enggak cuma pentas dan pemeran seni yang bakal kita temui, tapi juga sejumlah lomba kreatif untuk remaja. Ada banyak lomba yang bisa kita pilih untuk ikutan sesuai dengan bakat minat kita, yaitu lomba band indie SMA (sifatnya akustik tanpa drum, dengan persyaratan mebawakan dua lagu yang aman salah satu lagunya adalah lagu nasional), lomba fashion show baju etnik Indonesia (dua kategori: anak-anak dan remaja), lomba mewarnai, lomba menggambar, lomba marching band, sampai lomba jadi presenter. Karena temanya adalah Indonesia Merdeka bertajuk remaja berprestasi, maka tiap lomba enggak jauh-jauh dari mempromosikan pesona Indonesia dan menunjukkan kebanggaan terhadap budaya kita.
Hadiahnya berupa uang tunai jutaan rupiah dan piala dari Kemenpar lho! Dan, enggak seperti lomba-lomba kebanyakan, setiap pemenang dari lomba akan mendapat bimbingan lanjutan terkait bidang lombanya. Jadi kita enggak cuman menang, terus selesai gitu saja. Bahkan, yang menang lomba presenter nantinya bakal dapet pembekalan citizen journalism dan nyobain kerja langsung bersama tim Liputan6.com, partnert pendukung YPIB di kegiatan ini.
Ada yang spesial dan unik dari bazaar Indonesia Merdeka ini, yaitu adanya booth Pojok Badui. Booth ini nantinya dijaga langsung oleh 10 orang dari suku Badui yang sudah berjalan kaki jauh-jauh hari dari Banten ke Jakarta. Di booth ini nantinya, kita akan ditawari paket perjalanan ke Badui, yang akan berbeda karena mengusung semangat wisata budaya. Ke depannya, Kemenpar juga sedang menggarap agar Pojok Badui ini enggak cuma ada di booth saja, tapi akan go digital dalam bentuk aplikasi. Aplikasi ini nantinya menjadi pusat pemesanan perjalanan budaya dan informasi kultur Badui sebagai bagian dari kekayaan dan keberagaman Indonesia. Wah, semoga cepetrilis ya aplikasinya!
Kita punya uang cetakan lama atau yang sudah lecek dan kotor? Pengen ganti uang cetakan baru yang bersih dan enggak ada lipetan-lipetan leceknya? Berarti kita harus ke bazzar dan pameran Indonesia Merdeka! Soalnya ada kas keliling dari Bank Indonesia, yang memungkinkan kita untuk menukar uang ‘lama’ kita dengan uang ‘baru’.