5 Tanda Enggak Terbantahkan Kalau Kita dan Gebetan Lebih Baik Temenan Saja

By Debora Gracia, Senin, 9 Oktober 2017 | 14:45 WIB
5 Tanda Enggak Terbantahkan Kalau Kita dan Gebetan Lebih Baik Temenan Saja (Debora Gracia)

Pacaran itu terjadi ketika dua orang merasa cocok dan nyambung satu dengan yang lain. Bisa saja saat ini kita punya gebetan dan sudah dekat dalam waktu yang cukup lama, tapi dia enggak kunjung 'nembak' kita.

Jangan-jangan sebenarnya kita memang enggak cocok sama dia tapi kita terlalu memaksakan kehendak.

(Baca juga: Kalau Pacar Menunjukkan Tanda Ini, Lebih Baik Kita Putusin)

Girls, penting kita tahu, bahwa pacaran itu enggak hanya sekadar upload foto bareng di medsos dan kelihatan romantis saja di luarnya. Tapi kualitas di dalam hubungan itu juga penting.

Ini dia 5 tanda enggak terbantahkan kalau kita dan gebetan lebih baik temenan saja.

"Wah, sudah dekat berapa lama kok belum jadian juga?"

"Eh, tahu enggak sih, dia kan punya gebetan selain kamu, lho!"

"Dia enggak serius sama kamu. Buktinya masih sering main bareng teman-temannya."

Anggap saja kalimat diatas sering diucapkan oleh teman, sahabat, atau orang-orang terdekat kita. Lalu, kita merasa tertekan dan kepikiran terus.

Padahal yang menjalani hubungan adalah kita dan gebetan. Girls, terkadang kita memang perlu membuka mata dan telinga untuk mendengarkan perkataan orang lain.

Karena terkadang, jatuh cinta membuat kita melupakan logika kita.

Sebenarnya enggak salah kalau kita menjaga image di depan gebetan, ya namanya juga masih pendekatan, wajar banget kita belum terbuka dengan dia.

Tapi apakah kita selalu merasa menjadi orang lain ketika bersama dia? Kita memakai pakaian sesuai dengan style yang dia suka, kita berpura-pura jadi cewek yang manis dan lemah lembut karena pengin gebetan tambah suka sama kita?

Kalau sudah begitu, lebih baik kita enggak melanjutkan hubungan kita, girls. Buat apa membuang-buang waktu untuk berpura jadi orang lain?

Pernah enggak kita merasa lebih senang berkumpul bareng teman segeng dibandingkan jalan bareng gebetan? Kalau pernah, bisa enggak kita temukan alasannya?

Bisa jadi kita merasa enggak nyaman ketika berada dekat dengan gebetan. Mungkin ini adalah lanjutan dari poin sebelumnya kalau kita enggak menjadi diri sendiri sehingga kita enggak betah berlama-lama dekat gebetan.

Punya pemikiran yang beda dengan orang lain, termasuk gebetan, adalah wajar banget.

Tapi kalau perbedaan tersebut bikin kita dan gebetan jadi sering adu argumen, terus malah ujung-ujungnya bertengkar, akan jadi persoalan yang berbeda.

Komunikasi yang tepat bikin dua pemikiran menjadi bahan obrolan yang seru, tapi kalau sudah enggak nyambung waktu mengobrol, mending kita berpikir dua sampai tiga kali deh buat jadian sama dia. Siapa tahu kita memang enggak cocok sama dia?

Pernah dengar enggak girls, istilah "butterflies on tummy" ketika kita berada dekat dengan orang yang kita suka? Tapi kita enggak merasakan hal tersebut dengan gebetan kita.

Kita justru merasa biasa saja dan malah pengin menjauh dari gebetan. Mungkin itu artinya kita enggak cocok dengan gebetan dan lebih baik berteman saja.