Enggak Salah Jadi Introvert dan Enggak Perlu Memaksa Diri Berubah Demi Orang Lain

By Debora Gracia, Kamis, 4 Januari 2018 | 15:00 WIB
Enggak Salah Jadi Seorang Introvert dan Enggak Perlu Menjadi Berbeda Hanya Untuk Diterima Orang Lain (Debora Gracia)

Ada tiga jenis kepribadian manusia, yaitu ekstrovert, ambivert, dan introvert. Kalau melihat kutipan diatas, kira-kira masuk kedalam kategori kepribadian yang mana?

Yes. Pasti dia adalah seorang introvert. Mudah menarik diri, selektif dalam bersosialisasi, dan menilai orang lain sebelum benar-benar akrab. Buat kita yang enggak termasuk ke dalam golongan introvert, enggak ada salahnya juga membaca artikel ini, setidaknya untuk memahami kalau orang introvert itu bukannya pendiam, jutek, atau sombong. Hanya saja banyak hal yang perlu diselami lebih dalam tentang si introvert.

Dan buat kita yang introvert, ada suatu waktu kita pengin bisa jadi orang yang attractive, mudah bergau dengan semua orang, dan bisa membawa suasana biar enggak jadi krik-krik. Tapi sebenarnya menjadi introvert pun, kita bisa diterima oleh orang lain kok.

Baca dua curhatan cewek yang mengaku menjadi si introvert ini, serta kesulitan yang terkadang dialami oleh si introvert.  

Baca juga: 10 Mitos Cewek Introvert Yang Biasa Digambarkan Dalam Tiga Kata

“Aku kadang iri dengan temanku yang ekstrovert, kok bisa ya asyik saja gitu ngobrol dengan orang lain? Aku enggak bisa seperti itu karena malahan jatuhnya jadi aneh sendiri. Aku lebih suka memerhatikan orang dari jauh, berbicara ketika ada yang mengajak mengobrol duluan, pasif, enggak suka keramaian dan senang menyendiri. Aku suka menuangkan isi-isi pikiranku dalam gambar, karena dengan itu lah aku merasa mengerti dengan diriku sendiri. Hanya terkadang, kalau berada di lingkungan si ekstrovert, pengin rasanya juga seperti mereka.” (Chela, 20 tahun)

“Susah untuk melabeli diriku itu apa, ekstrovert atau introvert, karena sepertinya aku berada diantara keduanya. Hanya saja dominannya memang introvert. Kalau bertemu dengan orang baru, aku menarik diri. Tapi kalau sudah dekat, duh, rasanya aku bisa bertindak seaneh dan sebebas mungkin dengan orang tersebut. Jadi katanya sih menurut teman-teman terdekatku, awalnya aku dinilai jutek, tapi aslinya enggak begitu. Aku merasa nyaman dengan diriku karena ya memang ini kepribadianku. Tapi terkadang kita harus memaksa diri menjadi berbeda, karena enggak semua orang mengerti keadaan kita.” (Putri, 18 tahun)

Introvert itu enggak pemalu, hanya saja lebih pendiam dan membicarakan hal-hal yang dirasa penting. Introvert itu katanya aneh, padahal hanya nyentrik dan suka hal-hal yang unik. Mereka bilang introvert itu sombong dan eksklusif, padahal hanya berhati-hati dalam memilih teman dan bersosialisasi.

Enggak ada salahnya menjadi si introvert, karena kita bisa menjadi pendengar yang baik dari orang lain. Bisa menjadi pemikir yang dalam dalam suatu hal, dan menjadi orang sukses. Sebab setiap bagiannya, introvert dan ekstrovert punya bagian masing-masing untuk menjadi sukses.

Baca juga: Tips Memulai Obrolan Sama Gebetan Untuk Si Cewek Introvert

Sebut saja Chloe G. Moretz, Kristen StewartKeira Knightley, seleb cewek Hollywood yang sukses dalam bidang akting karena mereka bisa meluapkan passion mereka di dalamnya.

Lalu kita bisa lihat J.K. Rowling, penulis Harry Potter yang sukses banget ini adalah seorang introvert pula.

Emma Watson, cewek yang aktif dalam bidang kemanusiaan dan menjunjung tinggi kesetaraan perempuan dan laki-laki lewat He for She, di luar dia memang seorang pemain film, adalah seorang introvert.

Hal ini membuktikan menjadi introvert bukan ancaman, kekurangan, atau hal yang harus ditakuti. Kita perlu mengenal diri sendiri agar mengetahui kelebihan dan apa yang kita cita-citakan. Diterima oleh orang lain atau enggak menjadi urusan belakang, karena orang akan menerima kita ketika kita mampu menghargai dan mencintai diri sendiri.

Be proud being an introvert, girls!