Sangat menyedihkan ketika diklat (pendidikan pelatihan) yang seharusnya jadi tempat untuk mengasah dan melatih kemampuan, malah membuat mahasiswa atau siswa jadi korban hingga meninggal. Kasus yang terjadi di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, beberapa waktu lalu bukanlah yang pertama pernah terjadi. Ada beberapa kasus dialami oleh siswa dan mahasiswa yang mengikut diklat. Padahal sebenarnya kegiatan pecinta alam ini bisa jadi kegiatan yang sangat positif buat kita atau pun bagi alam sendiri. Asalkan memang dilakukan sesuai dengan tertib dan sesuai aturan.
Baca juga: Kronologis Kejadian Meninggalnya Tiga Mahasiswa Peserta Diksar Mapala UII Yogyakarta
Seorang siswa bernama Jihandika dari SMAN 1 Giri Banyuwangi meninggal akibat terjatuh di jembatan sungai kali Gulung, di perbatasan Desa Kemiren dan Jambewangi, Desember 2016 lalu. Seperti yang diberitakan oleh Times Indonesia, Jihandika sedang mengikuti diklat pelatihan yang diadakan oleh Pecinta Alam Agem Karso (Akar) dari sekolahnya. Cowok ini datang lebih awal dan rebahan di pagar jembatan. Entah apa penyebabnya dia terjatuh ke dasar sungai dengan ketinggian sekitar 15 meter. Karena jatuh ini Jihandikan mengalami gegar otak karena bagian kepala sebelah kiri menghantam dasar sungai sehingga terluka parah. Korban sempat dibawa ke UGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan – Banyuwangi. Namun sayang nyawanya enggak tertolong.