Memilih jurusan kuliah adalah hal yang terdengar sederhana tapi ternyata krusial banget untuk masa depan kita. Bukan masalah tentang gelar yang akan kita sandang, tapi ilmu yang kita peroleh pada jurusan tersebut akan banyak menentukan langkah kita selanjutnya.
Buat kita yang sekarang sudah kelas 3 SMA dan lagi masa deg-degan dalam memilih jurusan kuliah pasti pernah merasakan hal ini.
Beruntung kalau kita sudah punya jurusan incaran dari awal, itu akan membuat kita lebih semangat meraih universitas dengan jurusan yang kita idam-idamkan. Umumnya, seseorang yang sudah tahu mau pilih jurusan apa juga akan lebih sering dan rutin dalam mencari informasi tentang jurusan tersebut sehingga peluang pun akan terbuka semakin lebar.
Tapi bagaimana dengan kita yang masih belum kebayang mau kuliah jurusan apa? Duh, boro-boro jurusan kuliah, kehidupan mahasiswa saja masih jauh dari pikiran kita. Agak merasa minder karena teman-teman sekelas sudah berlomba-lomba daftar SNMPTN dan Perguruan Tinggi Swasta, tapi kita masih asyik menjalani kehidupan sebagai anak SMA.
Buat kita, tugas sekolah dan bimbel menjelang ujian akhir semester saja sudah bikin pusing, gimana lagi ditambah kewajiban untuk memilih jurusan kuliah?
Setiap orang punya comfort zone-nya masing-masing, dan bisa saja saat ini kita sedang merasakan hal tersebut. Punya teman-teman yang menyenangkan di kelas, dapat nilai yang oke di setiap mata pelajaran, dan lingkungan sekolah yang nyaman, sebenarnya bikin kita takut untuk menatap ke depan.
“Akan seperti apa nanti kalau kuliah?” “Kira-kira akan punya teman ya?” “Gimana rasanya ketemu dosen yang killer?” dan pertanyaan lainnya yang memenuhi pikiran kita. Sadar atau enggak, ketakutan itu yang bikin kita bingung dalam memilih jurusan kuliah.
“Sebelum jadi mahasiswa, aku itu takut dengan dunia kampus karena katanya kan harus mandiri banget. Enggak akan ada seperti di SMA, guru yang rajin ingetin muridnya untuk ngerjain tugas dan akan lebih individualis. Sedangkan aku punya teman-teman yang seru di kelas, jadinya agak malas untuk mencari teman baru. Hal itu yang bikin aku bingung awalnya mau ambil jurusan apa.” (Stella, 20 tahun)
Truth hurts, girls, but we have to grow up. Comfort zone enggak akan bikin kita bertambah dewasa, karena justru akan sebaliknya. Percaya deh akan banyak hal seru yang bisa kita intip setelah lulus jadi anak SMA.
Akan banyak juga tantangan yang bisa kita hadapi setelah jadi seorang mahasiswa.
Setiap dari kita pasti punya satu hobi yang kita senangi dan itu bisa jadi tahap awal menentukan jurusan kuliah yang kita pilih. Misalkan, kita suka banget ngomong di depan umum dan berbicara dengan banyak orang, kita bisa pilih jurusan Ilmu Komunikasi atau Hukum.