Enggak Cuma Romeo & Juliet, Indonesia Juga Punya Kisah Cinta Legendaris yang Berakhir Tragis

By Debora Gracia, Kamis, 2 November 2017 | 13:10 WIB
5 Kisah Cinta Legendaris Indonesia yang Berakhir Tragis (Debora Gracia)

Saat belajar mata pelajaran Sejarah di sekolah, kita akan tahu kalau Indonesia memiliki banyak sejarah yang legendaris, bahkan dimulai dari zaman-zaman kerajaan pada dahulu kala.

Indonesia menyimpan banyak cerita, yang dianggap benar dan diterima oleh masyarakat, dan yang akhirnya menjadi sebuah legenda yang terekam hingga saat ini.

Di antara sejarah yang melegenda tersebut, kisah tentang cinta juga enggak luput dari perhatian. Banyak kisah cinta legendaris Indonesia yang sering kita dengar dan tetap membuat terperangah oleh akhir cerita yang enggak seindah cerita dongeng.

Ini 5 kisah cinta legendaris Indonesia yang berakhir dengan tragis:

Kisah cinta Tan Bun Ann dan Siti Fatimah konon merupakan asal mula terciptanya Pulau Kemaro. Tan Bun Ann, pangeran asal China, yang jatuh cinta pada Siti Fatimah, putri Palembang dan berniat untuk melamarnya.

Orang tua Siti memberikan beberapa persyaratan. Di antaranya Tan harus mempersiapkan sembilan guci berisikan emas. Permintaan tersebut dipenuhi oleh keluarga Tan yang berada di negeri China.

Namun, untuk menghindari ancaman bajak laut dari China ke Palembang, guci berisi emas itu ditutupi oleh asinan dan sayuran. Setibanya di Palembang, Tan memeriksa guci tersebut dan sayangnya, ia hanya menemukan sayuran dan asinan yang sudah membusuk.

Tan begitu marah dan juga kecewa hingga membuatnya membuang seluruh guci ke Sungai Musi, tetapi pada guci terakhir yang terhempas pada dinding kapal dan pecah, terlihatlah kepingan emas ada di dalamnya.

Tan Bun Ann menyesal dan mengambil keputusan untuk terjun ke Sungai Musi, namun kemudian ia tenggelam. Melihat kejadian tersebut, calon istrinya, Siti Fatimah, itu terjun ke sungai dan berpesan, “Jika ada tanah yang tumbuh di Sungai Musi ini, maka di situlah kuburan kami.” Terbukti, ada sebuah pulai di tengah Sungai Musi dan sekarang dinamakan Pulau Kemaro.

Legenda ini datang dari Bali, Jayaprana, seorang yatim piatu yang dibesarkan oleh penguasa desa Kalianget. Ia jatuh cinta pada Nyoman Layonsari, cewek dari desa tetangga, Banjar, dan menikahinya.

Namun, penguasa desa yang telah membesarkan Jayaprana jatuh cinta juga pada Layonsari dan berniat untuk membunuh Jayaprana untuk mendapatkan Layonsari.