Baca juga: 7 Cara Lebih Percaya Diri Buat Cewek Pemalu
Salah satu tujuan dari aksi ini adalah mempercepat pengesahan undang-undang penghapusan kekerasan seksual. Mariana Amiruddin dari Komnas Perempuan pun menyuarakan hal ini, "Banyak korban kekerasan seksual tidak melapor karena takut, malu, dan tidak didengar oleh pihak berwenang. Kita harus mendorong pemertintah untuk segera mengesahkan UU penghapusan kekerasan seksual. Ini penting supaya tidak lagi ada korban."
Aktris, model, pembawa acara, sekaligus Duta PBB untuk Kesetaraan Gender, Hannah Al Rasyid mengutarakan betapa pentingnya Women's March ini. "Masalah kita ada banyak, ada pernikahan dini, pelecehan seksual, kekerasan di rumah tangga, dan gaji yang beda antara perempuan dan laki-laki. Masih banyak yang enggak sadar kalau seteraan gender itu enggak hanya menguntungkan bagi perempuan, tapi bagi laki-laki juga. Kesetaraan gender tuh ada untuk membangun bangsa." ujarnya.
"Jujur aku enggak nyangka acaranya bakal seramai ini, ternyata antusiasmenya besar sekali. Aku berharap sterotip gender itu akan dihapuskan dan makin banyak orang akan pengin tahu tentang perjuangan perempuan. Jangan lupa di sejarah Indonesia juga banyak feminis. Jangan lagi bilang kalo feminis itu budaya dari Barat." lanjut Hannah.
Seperti yang udah disinggung sebelumnya, kalau Women's March ini berjalan dengan sangat damai dan seru, tanpa kehilangan maknanya. Yaitu, untuk menyampaikan 8 tuntuttan yang dirasa perlu banget segera direalisasikan, tentunya harus dengan bantuan pemerintah. Nah, selain berbagai orasi dan march yang dilakukan, semua tuntutan dan semangat untuk menegakkan kesetaraan dan menghapuskan diskriminasi bagi sema gender, ras dan agama pun dituangkan dalam bentuk seni yang menarik dan seru. Ada pembacaan puisi, pertunjukan musik, performance art, juga pertunjukan tari rejang. Seru!
Orasi
Pertunjukan Tari Rejang
Performance art
Pembacaan puisi oleh pekerja seni dan aktivis Yayasan Suara Hati Perempuan, Nova Eliza. Di setiap orasi atau pembacaan puisi, terdapat satu orang yang menerjemahkannya ke sign language untuk teman-teman tuna rungu.
Acara Women's March ini enggak hanya dihadiri oleh perempuan, atau orang dewasa cowok, cewek, transgender dari berbagai latar belakang agama, sosial dan usia gabung jadi satu dengan visi dan tujuan yang sama, yaitu menegakkan kesetaraan dan menghentikan diskriminasi. Bahkan banyak juga lho, teman-teman kita yang masih SMP, SMA dan tentunya yang sudah mahsiswa juga ikut serta di sini. Ini dia beberapa di antara mereka yang bercerita sama Cewekbanget.id tentang partisipasi mereka di Women's March Jakarta ini.
“Kalau ada cewek yang diperkosa tuh bukan salah si cewek, tapi pelakunya. Juga jangan anggap remeh perkosaan terhadap cowok, karena hal itu beneran terjadi.” Qealyn, 14
"Aku di sini pengin memberikan suara untuk calon istri dan calon anak-anak perempuan aku nantinya. Aku enggak pengin istri dan anak-anakku nanti disiul-siulin. Mereka juga harus punya hak untuk bekerja di bidang politik, kepolisian, atau apapun pekerjaan yang isinya mayoritas laki-laki," jelas Nino.
"Dengan kesetaraan gender, negara kita juga bisa lebih maju, karena di negara-negara Eropa tuh kesetaraan gender sudah ada. Mudah-mudahan di Women's March ini kita bisa didengar sekarang sampai di masa depan," tutupnya.