Dipanggil-Panggil Orang Asing di Jalan Bikin Enggak Nyaman? Kamu Jadi Korban Catcalling, tuh!

By Astri Soeparyono, Sabtu, 13 Januari 2018 | 07:15 WIB
Yuk Kita Berantas Catcall sama-sama!!! (Astri Soeparyono)

Zaman sekarang, kita para cewek sering banget pulang malam untuk menyelesaikan kegiatan sehari-hari. Ada yang baru pulang kerja, pulang sekolah, kuliah, atau mungkin pulang nongkrong bareng teman-teman.

Dan enggak sedikit dari kita yang sebenarnya berani untuk pulang sendirian ketika malam tiba. Ataupun kalau harus melewati jalan sepi yang jarang dilalui banyak orang.

Tapi, kadang kalau sudah begitu, pasti deh ada aja kelakuan laki-laki kurang kerjaan yang suka ngegodain kita atau hanya sekedar memanggil dan menanyakan kita mau ke mana.

Pernah mengalami hal seperti itu? Kalau kalian pernah, berarti kalian sudah menjadi korban dari Catcalling.

Catcall atau catcalling adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau segerombol orang yang dapat berbentuk siulan, sapaan, atau bahkan komentar yang bersifat menggoda dan tak enak untuk didengar, atau bisa juga disebut sebagai pelecehan seksual secara verbal.

Kebanyakan yang melakukan tindakan ini adalah atau yang biasa disebut sebagai Catcallers ini adalah cowok. Eh, kenapa cowok?

Kebanyakan korban Catcall adalah cewek, mulai dari anak-anak sekolah bahkan hingga perempuan yang sudah bersuami sekalipun.

Dan tak sedikit dari mereka yang pernah mengalami Catcall, berujung menjadi korban pelecehan seksual di tempat umum hingga meninggalkan trauma dan rasa takut untuk berpergian kemana pun seorang diri.

Para Catcallers biasanya memanggil para perempuan yang suka jalan sendirian atau mungkin berkelompok namun dalam jumlah yang kecil seperti 2 sampai 3 orang.

Berbagai macam kata pujian atau mungkin hanya sekedar kata sapaan itu bukanlah kalimat sederhana yang bertujuan untuk membuat perempuan itu merasa benar-benar dipuji dan membuat diri mereka bahagia, tapi justru meninggalkan rasa takut dan trauma tersendiri.

Coba bayangkan kalau, para Catcallers itu menghampiri kita, atau menyentuh salah satu bagian tubuh kita, apa yang akan terjadi? Yap, itulah sebabnya Catcall adalah salah satu awal atau bentuk dari Street Harassment atau bahkan pelecehan sexual.

Mungkin tak banyak yang menyadari kalau Catcall ini bisa memberikan dampak yang sangat buruk untuk sang korban.

Dan tak banyak juga yang tau kalau sebenarnya hal sepele seperti menyapa atau sekedar bertanya ‘neng, mau ke mana?’ adalah salah satu dari tindakan Catcall yang bisa membuat perempuan terutama para remaja takut untuk berpergian sendiri atau merasa tak aman berada di tempat umum yang ramai sekalipun.

Lumiere Project, salah satu komunitas feminist, kini memulai untuk memberantas para Catcallers dan membantu para korban baik perempuan ataupun laki-laki yang pernah mengalami Catcall sebelumnya.

Dengan cara saling bertukar cerita dan memberikan dukungan untuk para korban, Lumiere Project ingin membantu para korban untuk menghilangkan rasa trauma dan berbagi pengalaman mereka kepada korban lainnya atau orang-orang yang belum pernah di-Catcall sebelumnya untuk lebih berhati-hati.

Dan juga agar para Catcallers sadar bahwa sesuatu yang mungkin pada awalnya mereka anggap hanya sekedar bercandaan, adalah awal dari trauma untuk para korban.

“Tujuan kami membentuk komunitas ini adalah untuk membuat para Catcallers sadar kalau apa yang mereka lakukan itu benar-benar salah dan jahat banget,” ungkap Yeshyca, salah satu anggota dari komunitas ini.

Ia juga mengatakan, alasan utama mereka membentuk komunitas ini adalah karena hampir semua anggota dari komunitas ini dan termasuk anggota laki-lakinya pun pernah mengalami Catcalling sebelumnya. “Kita semua pernah ngerasain di Catcall, jadi kita buatlah komunitas ini buat memberantas para Catcall,” tambah Yeshyca.

Written by: Putri Wiyana