Menurut Penelitian, Kita Akan Benar-benar Merasa Jatuh Cinta Sebanyak 3 Kali. Ini Penjelasannya

By Averina Lita, Sabtu, 14 April 2018 | 07:00 WIB
Kamu sudah berapa kali jatuh cinta? (Averina Lita)

Sampai sejauh ini, sudah berapa kali sih, kita merasakan jatuh cinta sama cowok? Sekali… lebih dari sekali… atau malah berkali-kali? Ternyata menurut penelitian yang dilakukan oleh psikolog, kita akan benar-benar merasa jatuh cinta sama seseorang sebanyak 3 kali. Masing-masing dengan pengalaman dan gaya yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan ini wajar terjadi karena perubahan cara berpikir dan pandangan kita terhadap cinta. Berikut tiga jenis pengalaman cinta yang mungkin udah atau akan dialami kebanyakan dari kita.

(Baca juga:

Cinta pertama biasanya kita rasakan di umur yang masih relatif masih muda. Saat itu, meski kita mengaku bukan cewek romantis, enggak bisa dipungkiri kalau bayangan kita tentang cinta cenderung manis dan indah. Suka sama seorang cowok untuk pertama kali bikin kita merasa kayak putri di negeri dongeng, dengan mereka sebagai prince charming.

Dalam tahap ini, kita cenderung mengabaikan permasalahan yang ada, dan fokus untuk menciptakan hubungan ala putri dan pangeran di negeri dongeng. Kita enggak ragu untuk mengorbankan prinsip atau berbagai hal yang kita suka demi supaya hubungan kita dengan gebetan atau pacar lancar dan mengundang decak kagum dari orang lain. Kita justru menganggap hal tersebut sebagai pengorbanan yang emang sepantasnya kita lakukan demi cinta. Intinya, gimana hubungan kita terlihat ideal di mata orang lain lebih penting dibanding apa yang benar-benar kita rasakan. Duh!

(Baca juga:

Proses jatuh cinta kita yang kedua kali biasanya akan lebih rumit dibanding yang pertama. Selain karena pertambahan umur, pengalaman kegagalan sebelumnya bikin cara pandang dan reaksi kita terhadap cinta mulai berkembang. Kemungkinan untuk sakit hati ikutan jadi lebih besar. Kita mengusahakan berbagai cara buat mempertahankan hubungan sama gebetan atau pacar, dan enggak jarang usaha ini enggak membuahkan hasil yang manis. Apa yang kita rasakan jadi tertutupi dengan kesibukan perjuangan kita buat mempertahankan hubungan. Hikmah yang bisa dipelajari dari jenis pengalaman cinta ini adalah selain mencintai, penting banget buat kita untuk juga dicintai sama gebetan atau pacar.

(Baca juga: )

Pengalaman cinta yang terakhir ini biasanya muncul saat kita nyaris sudah enggak percaya bisa jatuh cinta lagi atau saat enggak menduganya sama sekali. Cowok yang kita cintai juga biasanya enggak sesuai sama bayangan kita mengenai cinta sejati yang seharusnya.

Dalam fase ini, kita enggak lagi membuang waktu untuk memikirkan kriteria ideal yang harus dimiliki gebetan atau pacar. Kita sudah siap menerima mereka apa adanya dengan pemikiran yang lebih realistis. Buat kita saat ini yang paling penting adalah kita dan gebetan atau pacar merasa nyaman dengan diri masing-masing serta hubungan yang kita miliki. Cinta kayak gini nih, yang mengajarkan kita kalau hubungan yang oke itu enggak harus sempurna, melainkan cukup dengan kita dan gebetan atau pacar yang bisa saling menerima satu sama lain.