5 Mitos Soal Menstruasi yang Banyak Berkembang di Masyarakat & Belum Tentu Benar

By Ifnur Hikmah, Kamis, 6 April 2017 | 03:42 WIB
Mitos Soal Menstruasi yang Berkembang di Masyarakat (Ifnur Hikmah)

Dalam keadaan normal, seorang cewek akan mengalami menstruasi setiap bulannya selama 3-5 hari. Menstruasi adalah aktivitas normal yang terjadi dalam tubuh seorang cewek. Namun, di masayarakat berkembang beberapa isu yang membuat para cewek menjadi khawatir selama periode menstruasi. Faktanya sebagian besar isu yang berkembang enggak bisa dibuktikan dalam dunia kedokteran. Berikut 5 mitos soal menstruasi yang banyak berkembang di masyarakat dan belum tentu benar.

 

Isu yang berkembang mengatakan selama periode menstruasi tidak boleh meminum es karena akan mengakibatkan darah dalam rahim membeku dan tidak keluar sehingga menyebabkan kanker rahim. Hal itu adalah salah besar, karena aktivitas pengeluaran darah dalam menstruasi adalah aktivitas dari hormon seks steroid di dalam tubuh.

 

Ada juga mitos yang mengatakan jika keramas selama menstruasi akan menyebabkan kepala terasa pening. Hal itu salah besar, karena tidak ada hubungan antara pori-pori kulit kepala dengan aktivitas peluruhan dinding endometrium yang terjadi.

 

Mitos lainnya, jika berenang saat menstruasi akan menyebabkan kemandulan. Hal itu salah besar karena kemandulan lagi-lagi adalah proses dari sistem reproduksi yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas air seperti berenang. Namun, kita harus ekstra menjaga jika berenang saat menstruasi, jangan sampai bocor ya.

 

Tidak ada penelitian yang mengatakan jika air soda akan melancarkan proses pengeluaran darah. Malah meminum air soda akan mengakibatkan nutrisi dalam tubuh tidak terserap dengan sempurna.

 

Menstruasi adalah proses peluruhan dinding endometrium yang berefek rasa sakit berupa nyeri. Di lain sisi, setiap individu mempunyai presepsi kesakitan yang berbeda-beda, sehingga ada yang mengartikannya sangat sakit sampai biasa saja. Hanya saja kita harus memeriksakan diri ke dokter jika rasa sakit yang dirasakan sudah tak tertahankan.